Bisnis.com, JAKARTA - Bali United, tim kebanggaan warga Bali, mulai membangun kekuatan dari kader muda yang tergabung dalam tim B.
Sebagaimana siaran pers yang diterima dari manajemen Bali United, tim B klub tersebut berhasil mempersembahkan kemenangan besar ketika menjalani laga uji coba melawan Putra Mumbul FC di lapangan Banteng Seminyak pada Jumat (15/1/2016).
Anak asuk coach Wayan Arsana tampil trengginas dengan menceploskan eman gol tanpa balas pada laga tadi. Adapun pelatih tim utama Bali United ialah Indra Sjafrie, mantan pelatih Timnas U-19.
Kemenangan ini sekaligus memberi sinyal positif pada tim yang sejatinya masih seumur jagung. Kerja keras para pemain selama 90 menit juga mendapat apresiasi khusus dari sang pelatih Wayan Arsana. Dia menyebut anak asuhnya mulai bermain dengan karakter permainan yang diinginkannya.
“Anak-anak mulai memunculkan karakter permainan yang saya inginkan. Secara keseluruhan saya cukup puas dengan hasil akhir pertandingan tadi,” ujar Wayan.
Tim Bali United B tampil dengan kolektivitas permainan yang tinggi. Gaya bermainan menyerang dengan pengusaan bola yang kuat benar-benar dimunculkan oleh Rio Andreawan dkk. Enam gol yang tercipta sepanjang laga juga selalu berawal dari permainan kolektif antar lini yang diakhiri dengan finishing touch sempurna.
“Semua gol yang tercipta selalu bermula dari proses kerja sama tim. Tapi saya juga harus mengakui Rio memang punya kemampuan khusus dalam hal finishing touch,” puji coach Wayan pada striker andalannya Rio Andreawan yang mencetak hattrick.
Wayan juga menyampaikan targetnya untuk memperbaiki sentuhan bola para pemain sedikit demi sedikit mulai tercapai. Penguasaan bola yang dominan sepanjang laga menjadi bukti bahwa sentuhan bola anak asuhnya mulai meningkat.
“Pertandingan tadi adalah bagian dari seleksi tahap kedua tim ini. Selain itu saya juga punya target untuk memperbaiki sentuhan bola para pemain. Tinggal saat ini adalah komunikasi antar lini yang perlu diperbaiki lagi,” kata coach Wayan.
Masalah komunikasi menurutnya disebabkan oleh belum adanya sosok pemimpin di setiap lini. Komunikasi antar lini mulai dari lini belakang, tengah, hingga depan menurutnya menjadi bahan evaluasi paling utama dari pertandingan tadi.
“Selain komunikasi antar personal, dalam sepak bola juga harus ada komunikasi antar lini. Itu yang belum muncul pada pertandingan tadi,” tambah Wayan.