Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIFA Wajibkan Pemerintah Masuk Komite Ad Hoc Reformasi

FIFA mewajibkan Pemerintah Indonesia untuk masuk ke dalam Komite Ad Hoc Reformasi untuk menyelesaikan kisruh sepak bola Indonesia.
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Arnd Wiegmann
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA - Federation Internationale de Football Associations (FIFA) telah menggelar rapat Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, pada 3 Desember 2015 dan mewajibkan Pemerintah Indonesia untuk masuk ke dalam Komite Ad Hoc Reformasi.

Menurut website resmi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), perkembangan bola Indonesia dibahas dalam rapat Komite Eksekutif FIFA selain persoalan di Benin, Maladewa, dan Togo.

"Mengesahkan rekomendasi untuk membentuk Komite Reformasi Ad-Hoc PSSI, yang mana Pemerintah Indonesia harus berpartisipasi di dalamnya," demikian pernyataan FIFA yang dilansir dari website resminya dan dikutip laman resmi PSSI pada Jumat (4/12/2015).

Dilihat dari isi keputusan itu berarti, Exco FIFA menerima rekomendasi delegasi bersama FIFA/AFC (Asian Football Confederation) soal pembentukan Komite Ad Hoc Reformasi.

Pada awal November lalu delegasi bersama FIFA/AFC telah berkunjung ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan berbagai pihak seperti PSSI, Presiden Joko Widodo, PT Liga Indonesia, Asosiasi Pemain (APSNI-APPI), dan perwakilan media (SIWO).

Seusai pertemuan tersebut, delegasi bersama yang dipimpin oleh anggota Exco FIFA, Kohzo Tashima merekomendasikan pembentukan Komite Ad Hoc Reformasi sepak bola Indonesia. Komite ini diisi oleh perwakilan dari PSSI, pemerintah, pemain, pelatih, wasit, PT Liga Indonesia, hingga media.

Harapannya, tim sementara ini bisa mengurai permasalahan yang melanda sepak bola Indonesia dan mencari solusi sesuai dengan statuta FIFA yang berlaku.

Pengesahan Komite Ad-Hoc FIFA dinilai sekaligus ditanggapi positif oleh mantan anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir, sebagai penguat sekaligus juga mementahkan tugas, fungsi dan bentukan tim lain yang dilakukan oleh pemerintah.

"Pengesahan Komite Ad-Hoc yang disahkan oleh FIFA secara otomatis mementahkan tugas dan fungsi Tim Kecil bentukan Menpora Imam Nahrawi yang disebutkan akan melakukan lobi terkait sanksi FIFA. Nasib sepak bola Indonesia hanya bisa diselamatkan jika pemerintah bergabung dalam Tim Ad-Hoc," kata Dali Tahir pada Jumat, menanggapi keputusan Exco Meeting FIFA.

"Kalau pemerintah tetap menolak bergabung dengan Tim Adhoc-PSSI, berarti dalam Kongres Tahunan FIFA itu akan diputuskan sanksi Indonesia berlanjut. Ini berbahaya karena kita hanya bisa lepas dari sanksi saat Kongres Tahunan FIFA 2017, itu juga mengindikasikan kalau nasib sepak bola Indonesia tidak akan berubah jadi baik," lanjutnya sebagaimana ditulis website PSSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : PSSI.org

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper