Bisnis.com, JAKARTA - Federation Internationale de Football Association (FIFA) menyatakan kekecewaannya atas pemutusan kerja sama oleh Interpoluntuk menghadang pengaturan skor dalam berbagai kompetisi sepak bola.
Interpol, organisasi polisi terbesar di dunia dengan 190 negara anggota, menerima 20 juta euro dari FIFA pada Mei 2011 untuk pelaksanaan program berjangka waktu 10 tahun yang disebut Integritas dalam Olahraga.
Prakarsa tersebut dimaksudkan sebagai upaya internasional untuk “mencegah manipulasi dalam kegiatan olahraga dan perjudian ilegal oleh kelompok-kelompok kriminal”.
Namun, dalam pertemuan di Lyon, Prancis, Interpol mengesahkan keputusan Sekjen Jurgen Stock untuk membekukan penggunaan dana FIFA sejalan dengan terungkapnya skandal suap dan korupsi yang mengguncang badan sepak bola dunia itu.
Merespons keputusan Interpol, FIFA mengeluarkan pernyataan bahwa mereka merasa sangat kecewa atas keputusan pengakhiran kerja sama tersebut.
“Kami kecewa atas keputusan Interpol yang menangguhkan kerja sama dalam memerangi pengaturan pertandingan sepak bola. Keberhasilan dan pentingnya program ini tidak dapat dinafikan. Kerja sama kami selama 4 tahun terakhir telah menjadi bagian penting dalam mengatasi masalah antarnegara terkait dengan pengaturan pertandingan,” demikian pernyataan FIFA.