Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KANDIDAT PRESIDEN FIFA: Miliarder Korsel Merapat ke Jerman

Chung Mong-Joon dari Korea Selatan, mantan Wakil Presiden FIFA dan salah satu kandidat pengganti Sepp Blatter, terbang ke Jerman hari ini, Jumat (5/6/2015), untuk membicarakan masa depan badan sepak bola dunia yang tengah diguncang krisis itu.
Chung Mong-Joon/thetimes.co.uk
Chung Mong-Joon/thetimes.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA-- Chung Mong-Joon dari Korea Selatan, mantan Wakil Presiden FIFA dan salah satu kandidat pengganti Sepp Blatter, terbang ke Jerman hari ini, Jumat (5/6/2015), untuk membicarakan masa depan badan sepak bola dunia yang tengah diguncang krisis itu.

Chung, miliarder dari Grup Hyundai, mengaku akan bertemu dengan Michel Platini, Presiden Uni Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), dan tokoh-tokoh sepak bola internasional lainnya di Berlin pada final Liga Champions.

Chung ingin berbagi pandangan mengenai bagaimana mereformasi FIFA, tulis laman resminya seperti dikutip AFP. Pada Rabu (3/6/2015), Chung menyatakan tengah mempertimbangkan untuk ikut mencalonkan diri sebagai pengganti Blatter yang sudah mengumumkan mengundurkan diri menyusul gelombang korupsi di FIFA.

Blatter akan tetap di posnya sampai pemilihan presiden baru FIFA digelar, yang diadakan antara Desember tahun ini sampai Maret 2016.

Sering mengeritik Blatter, Chung pernah menyatakan untuk mengikuti pemilihan presiden FIFA pada 2011. Namun, mundur setelah kehilangan posisinya pada komite eksekutif FIFA yang ditempati kemudian oleh Pangeran Ali bin al Hussein dari Yordania.

Untuk saat ini, dia menjadi salah satu kandidat selain Platini dan Pangeran Ali, selain juga bintang Brasil Zico dan bintang Portugal Luis Figo.

Chung diperkirakan akan mendapatkan dukungan luas dari Asia dan selain itu memiliki dana yang luar biasa besar untuk mengampanyekan dirinya.

"Ini adalah masa yang sangat sulit bagi FIFA," kata Chung kepada wartawan sebelum terbang ke Berlin.

"Saya akan berbicara dengan Presiden UEFA Michel Platini mengenai masalah yang terjadi di FIFA dan apa yang seharusnya dilakukan," kata dia seperti diberitakan kantor berita Yonhap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper