Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus berupaya agar bisa bertemu dengan pejabat Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk membahas persoalan sepak bola di Indonesia meskipun sempat ditolak untuk bertemu.
"Kami hari ini, atau paling tidak besok berusaha untuk meyakinkan FIFA agar memberi ruang bertemu secara fisik," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto di kantor Kemenpora Jakarta, Senin.
Dia mengakui bahwa FIFA tidak bisa bertemu dengan perwakilan Kemenpora untuk melakukan pertemuan pada jadwal yang ditentukan karena tanggalnya bentrok dengan agenda kongres badan sepak bola dunia itu.
"Karena FIFA sudah menanggapi, tidak akan menerima tim Kemenpora. Kalau masalah kongres kami paham, tapi tidak harus Presiden FIFA yang bertemu kami, bisa dengan perwakilan lainnya. Yang terpenting bagaimana membangun komunikasi," kata Gatot.
Dia juga menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta Kemenpora terus berupaya berkomunikasi dengan FIFA. "Presiden berharap upaya komunikasi dengan FIFA dijaga, karena siapa pun tidak menghendaki kita di-banned."
Sebelumnya perwakilan Tim Transisi batal bertemu dengan FIFA lantaran tanggal pertemuan yang ditetapkan Kemenpora bentrok dengan Kongres FIFA ke-65.
"Dengan menyesal saya menginformasikan kepada anda bahwa tidak bisa bertemu dengan perwakilan anda karena tanggal pertemuan yang anda minta bertepatan dengan pekan Kongres FIFA ke-65," demikian seperti dikutip dari surat FIFA untuk Sekertaris Menpora Alfitra Salamm tertanggal 22 Mei 2015.
Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke tersebut membahas terkait surat menyurat antara FIFA dengan PSSI mengenai pengenaan sanksi terhadap pelanggaran statuta FIFA pasal 13 dan 17.