Bisnis.com, JAKARTA - Sunderland akhirnya memecat pelatih Gustavo Poyet setelah kalah secara memalukan dengan skor telak 0-4 di kandang sendiri, Stadium of Light, dari sesama tim papan bawah Aston Villa pada laga pekan ke-29 Liga Primer Inggris pada Sabtu malam (14/3/2015).
Kekalahan di hadapan 45.000 pendukung sendiri itu memicu kemarahan para suporter yang nyaris saja melampiaskan kemarahannya kepada Poyet selepas diganyang Villa, yang sebenarnya juga baru saja bangkit dalam beberapa pekan terakhir setekah ditangani pelatih anyar Tim Sherwood.
Empat gol Villa, masing-masing dua dari Christian Benteke dan Gabriel Agbonlahor, membuat Sunderland terpuruk di posisi ke-17 alias satu setrip saja di atas zona degradasi dengan koleksi nilai 26.
Sebenarnya dari posisi klasemen, yang kini dialami Sunderland tak jauh beda dengan musim lalu. Saat itu Sunderland masih terancam masuk jurang zona degradasi, bahkan hingga matchday ke-33. Toh ketika itu Poyet mampu membawa tim berjuluk Kucing-kucing Hitam bertahan di Liga Primer.
Tetapi kekalahan di kandang sendiri, dengan skor telak dan dari sesama tim papan bawah pula, memicu kemarahan fans yang meminta mantan pemain Timnas Uruguay itu segera meninggalkan klub. Apa lagi, kekalahan itu membuat Sunderland tidak pernah menang dalam tujuh laga terakhir.
Pemecatan terhadap Poyet ini seakan mengulangi kisah musim lalu. Saat itu pelatih Paolo di Canio dipecat di tengah jalan, padahal pada musim sebelumnya, 2012-2013 Di Canio berperan besar menyelamatkan Sunderland dari degradasi.
Menyikapi pemecatan Poyet, Di Canio, pelatih yang digantikan Poyet, mengatakan persoalan sebenarnya bukan datang dari bench, melainkan dari Ellis Short, pebisnis asal Amerika Serikat yang kini menjadi pemilik sekaligus chairman Sunderland, yang dianggapnya terlalu cepat mengambil keputusan pemecatan, termasuk pada dirinya musim lalu.
