Bisnis.com, JAKARTA - Tim Sherwood mengaku tanpa pikir panjang ketika menerima tawaran untuk melatih Aston Villa dan berjanji melakukan apa pun untuk menjaga klub tersebut untuk tetap berkiprah di English Premier League (EPL), termasuk mengorbankan filosofi jangka panjang.
Sherwood secara resmi diperkenalkan sebagai manajer baru Villa pada hari Senin waktu setempat (16/2/2015) setelah setuju bergabung dengan kontrak 3,5 tahun. Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu menyatakan gembiraan mengambil alih klub besar.
“Saya merasa senang memiliki kesempatan untuk mengelola klub besar ini. Villa salah satu klub terbesar di sepak bola Inggris, mendapat kesempatan datang ke sini dan memajukan tim adalah sesuatu yang fantastis. saya saya menerima telepon penawaran, saya terima tanpa pikir panjang," ungkapnya.
Dengan klub yang menduduki posisi 18 klasemen sementara Liga Primer Inggris, tugas utama Sherwood adalah untuk mencegah ancaman degradasi. Untuk itu, manajer berusia 46 tahun itu mengaku siap melakukan apa pun untuk menjaga klub barunya agar tetap berkiprah di EPL.
"Tentu saya sudah memikirkan untuk jangka panjang, tetapi satu-satunya target untuk saat ini adalah menjaga klub tetap berada di liga utama sebagai target jangka pendek," kata Sherwood, yang menggantikan Paul Lambert yang dipecat pekan lalu, sebagaimana dilansir www.avfc.co.uk.
"Apa yang akan Anda lihat saat ini sampai akhir musim mungkin bukan merupakan filosofi jangka panjang saya di lapangan. Ini semua tentang kemenangan, tidak ada yang lain. Untuk saat ini saya tidak bisa merencanakan lebih jauh selain sampai akhir musim."
Sherwood menyaksikan timnya memenangi putaran kelima Piala FA atas Leicester City dari tribun Villa Park di hari Minggu (15/2/2015).
Gagal mencetak gol pada babak pertama, dia pun mengunjungi ruang ganti saat turun minum dan memberi petunjuk bagi pemainnya, yang lalu mengakhiri laga dengan skor tipis 2-1. Sebelumnya Villa hanya menang dua kali dalam sembilan laga terakhir.
Manajer berusia 46 tahun itu percaya kemenangan tersebut akan menjadi tempaan untuk keyakinan timnya saat berjuang melawan degradasi selama ia memimpin, yang dimulai dari laga kandang menghadapi Stoke City, di hari Sabtu.
"Hasil di Piala FA sangat penting karena para pemain bisa mendapatkan keyakinan itu. Saya telah katakan kepada mereka untuk sedikit bermain lepas dan tidak takut untuk kalah. Ketika Anda terus menerus kalah dalam pertandingan, itu bisa sangat menakutkan. Kami tak boleh merasa takut.”
Meskipun Villa berada di urutan ketiga dari dasar klasemen EPL, mereka dari segi poin setara dengan peringkat 17 Queens Park Rangers, dan hanya terpaut lima poin dari urutan ke-12 Everton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
