Bisnis.com, JAKARTA - Tak semua penggemar sepak bola di Indonesia dapat menikmati pertandingan piala dunia, karena alasan waktu tayang yang terlalu larut. Apalagi, sebagian dari pertandingan di turnamen piala dunia memang disiarkan tengah malam mendekati dini hari.
Soal alasan jam tayang ini pula yang menjadi pertimbangan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji, tak banyak meluangkan waktu menonton.
Dia relatif cukup selektif menyaksikan pertandingan turnamen Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil.
“Nonton kalau jam normal saja [sebelum pukul 24.00 WIB]. Kalau dini hari, mending tidur,” ujarnya.
Saat semua masyarakat ramai-ramai saling menjagokan sejumlah negara sebagai calon peraih titel juara dunia, pria kelahiran Malang Jawa Timur itu mengaku tak punya tim jagoan di piala dunia. Satu-satunya tim nasional yang dibanggakan dan menjadi jagoannya hanyalah tim nasional Garuda, Indonesia.
“Kecuali kalau Indonesia ikut main [piala dunia],” ungkapnya sambil tersenyum.
Kendati jarang nonton, tidak semua pertandingan di ajang sekelas piala dunia bakal dilewatkan begitu saja. Sesekali bapak dua anak itu menyempatkan diri menyaksikan pertandingan yang dinilainya memiliki bobot menarik.
Bersama dua orang anak laki-lakinya, Nur Pamudji rela begadang hingga dini hari untuk nonton duel keras, terutama saat memasuki fase knock-out. “Biasanya saya nonton di semi final dan final, menikmati indahnya permainan, tanpa menjagokan siapa pun,” jelas jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.