Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tes Doping Piala Dunia 2018, FIFA Tidak Libatkan Rusia

Rusia tidak akan terlibat dalam prosedur pengujian narkoba di Piala Dunia karena FIFA ingin meyakinkan tim bahwa sampel tidak dirusak.
Ketua Komite Medis FIFA Michel D'Hooghe/Reuters
Ketua Komite Medis FIFA Michel D'Hooghe/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Rusia tidak akan terlibat dalam prosedur pengujian narkoba di Piala Dunia karena FIFA ingin meyakinkan tim bahwa sampel tidak dirusak, ketua komite medis organisasi tersebut, Michel D'Hooghe, mengatakan kepada Times.

Laporan pada 2016 yang dibuat berdasarkan pada penugasan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dan disusun oleh pengacara olahraga Kanada Richard McLaren menyebutkan lebih dari 1.000 atlet Rusia terlibat dalam konspirasi untuk menyembunyikan tes positif selama 5 tahun terakhir.

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang terlibat dalam penyelidikan dan Federation Internationale de Football Association (FIFA) tidak mau mengambil risiko di Piala Dunia yang diselenggarakan Rusia.

"Kondisi dasar saya untuk memimpin kebijakan anti-doping di Rusia adalah bahwa semuanya akan dilakukan dari titik paling awal hingga titik akhir oleh FIFA tanpa intervensi Rusia," kata D'Hooghe.

"Itu berarti para pendamping, yang mengambil pemain dari lapangan, akan ditunjuk oleh FIFA dan bukan orang Rusia," lanjutnya.

Rusia telah mengakui beberapa temuan laporan McLaren, tetapi telah berulang kali membantah adanya program doping yang disponsori negara.

D'Hooghe mengatakan pemain pada putaran final Piala Dunia yang berlangsung pada 14 Juni-15 Juli 2018 bisa didampingi oleh seorang pejabat dari asosiasi nasional Rusia dengan catatan penugasan kepada dokter lebih disukai.

"Para pemain akan dibawa ke ruang kendali doping di mana hanya akan ada dokter FIFA, dua orang medis FIFA dan tidak ada pintu masuk bagi siapa saja yang tidak diizinkan berada di sana," kata D'Hooghe, yang berkebangsaan Belgia.

"Semuanya akan disegel dan dibawa ke kontrol laboratorium di Lausanne, Swiss. Saya katakan kepada orang-orang di Rusia bahwa jika ada yang salah, mereka tidak akan dikritik karena itu bukan tanggung jawab mereka," lanjnutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper