Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penghentian QNB League Akan Merugikan Timnas

Penghentian QNB League Akan Merugikan Timnas
Ilustrasi - Suporter Timnas Indonesia/Antara
Ilustrasi - Suporter Timnas Indonesia/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin mengatakan penundaan kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 akan berdampak terhadap program latihan tim nasional. Menurut dia, dengan adanya penundaan itu, para pemain tim nasional yang berada di klub tidak bisa mengikuti kompetisi.

“Program pelatihan hancur, harus dari nol lagi,” kata Djohar saat dihubungi melalui telepon, Jumat, 10 April 2015.

Djohar mengatakan, sebelumnya, jadwal kompetisi Liga Super Indonesia ditetapkan berlangsung pada Februari-Oktober. Setelah kompetisi liga selesai, tim nasional akan langsung melakukan pertandingan uji coba atau persahabatan untuk mengumpulkan poin. “Dengan penundaan ini, tim nasional tidak punya program tanding,” ujarnya.

Penundaan liga, menurut Djohar, juga dipastikan merugikan klub-klub peserta kompetisi. Menurut dia, klub harus menanggung biaya program latihan pemain dan akomodasi yang sudah dianggarkan. “Makan, minum, penginapan, dan tiket pemain yang sudah di-booking tak bisa kembali,” katanya.

PSSI kemarin memutuskan menghentikan QNB League mulai 12 April 2015 hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diambil setelah Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengancam akan membekukan PSSI jika organisasi itu tetap menggelar liga karena masih ada dua klub yang bermasalah.

Kisruh liga ini berawal dari hasil verifikasi klub peserta kompetisi yang dilakukan BOPI. Dari 18 klub yang diputuskan PSSI bisa mengikuti liga, hanya 16 yang menurut BOPI memenuhi syarat. Dua klub yang tidak diperbolehkan ikut kompetisi itu yakni Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

Djohar mengatakan keputusan menghentikan sementara putaran QNB League 2015 merupakan jalan tengah untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia. Menurut dia, langkah itu diambil agar PSSI tidak melanggar peraturan federasi sepak bola dunia (FIFA) dan BOPI.

“Kalau hanya 16 klub yang diikutkan kompetisi sesuai dengan rekomendasi BOPI, kami melanggar peraturan FIFA, dan dipastikan kena sanksi. Begitu pun jika kami tetap menggelar kompetisi dengan 18 klub, PSSI akan dibekukan Kementerian Pemuda dan Olahraga,” kata Djohar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper