Bisnis.com, JAKARTA – Investor atau crazy rich asal Qatar yakni Sheikh Jassim bin Hamad bin Jaber Al Thani telah resmi mengajukan tawaran senilai USS$6 miliar atau Rp90,9 triliun (dengan kurs Rp15.166 per dollar AS) untuk mengakuisisi Manchester United Plc. atau MU.
Jassim merupakan ketua Qatar Islamic Bank dan putra mantan perdana menteri Qatar. Dalam pernyataannya melalui email, pembelian itu merupakan upayanya sebagai penggemar MU untuk mengembalikan kejayaan klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
"Tawaran ini untuk mengembalikan klub ke kejayaannya baik di dalam maupun di luar lapangan, dan di atas segalanya akan berusaha untuk menempatkan para penggemar di jantung Manchester United sekali lagi," tulis Jassim dalam pernyataannya dikutip dari Bloomberg pada Sabtu (18/2/2023).
Penawaran pembelian itu dilakukan melalui Nine Two Foundation milik Jassim. Jumlah penawaran tidak diungkapkan oleh Jassim. Hanya saja, Jassim dapat menghargai MU yang saat ini dimiliki oleh keluarga Glazer dari Amerika Serikat (AS), dengan nilai US$6 miliar atau setara dengan Rp90,9 triliun.
Sementara itu, rencana pembelian dari Jassim termasuk pelunasan utang Glazer yang dibebankan kepada MU. Jassim juga memberikan penawaran yang menarik minat MU, yakni dengan adanya rencana pembangunan ulang sejumlah fasilitas klub.
Namun, Jassim menghadapi persaingan dengan calon pembeli lainnya yakni Jim Ratcliffe. Orang terkaya di Inggris ini telah mengajukan penawaran secara resmi untuk membeli MU. Ratcliffe sendiri sudah menyiapkan pembiayaan dari bank termasuk Goldman Sachs Group Inc.
Sejumlah klub liga Inggris memang semakin menarik minat investor luar negeri. Investor lainnya dari Qatar yakni Qatar Sports Investments (QSI) telah mempertimbangkan untuk membeli Tottenham Hotspur dan Liverpool FC. QSI sendiri sudah memiliki klub raksasa asal Prancis, yakni Paris Saint-Germain.
Newcastle United FC juga pada 2021 telah dibeli oleh dana kekayaan dari Arab Saudi setelah menunggu satu setengah tahun untuk persetujuan liga. Sementara, Manchester City sudah sejak lama dikuasai oleh investor dari Uni Emirat Arab.