Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Manchester City Sewa Pengacara dengan Bayaran Fantastis untuk Tangani Kasus FFP

ManCity dikabarkan menyewa seorang pengacara top dengan bayaran setara atau lebih dari gaji Kevin de Bruyne untuk menangani kasus dugaan pelanggaran FFP.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 09 Februari 2023  |  18:58 WIB
Manchester City Sewa Pengacara dengan Bayaran Fantastis untuk Tangani Kasus FFP
Suporter Manchester City - Reuters/Carl Recine

Bisnis.com, JAKARTA - Manchester City dikabarkan menyewa seorang pengacara top dengan bayaran setara atau lebih dari gaji Kevin de Bruyne untuk menangani kasus dugaan pelanggaran laporan keuangan atau Financial Fair Play (FFP) yang dituduhkan oleh Liga Premier Inggris.

Menurut laporan Skysports pada Kamis, Manchester City menunjuk Pannick Chamber sebagai pengacara mereka. Pannick merupakan pengacara ternama di dunia hukum dan pernah menjadi pengacara dari mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson.

Pannick sendiri adalah sosok yang menghindarkan Manchester City dari hukuman larangan tampil di kompetisi Eropa setelah memenangkan banding di Pengadilan Banding Olahraga (CAS) pada 2020.

City dilaporkan akan membayar 80 ribu poundsterling (sekitar Rp1,46 miliar) per hari dan bila dijumlahkan, maka dia akan menerima 560 ribu poundsterling (Rp10,2 miliar per pekan).

Kevin de Bruyne sendiri adalah pemain Manchester City dengan gaji tertinggi saat ini, gelandang asal Belgia itu mengantongi 400 ribu poundsterling (sekitar Rp7,33 miliar) per pekan.

Dengan disewanya Pannick sebagai pengacara, Manchester City berharap bisa terbebas dari dakwaan yang dijatuhkan oleh Liga Premier Inggris.

Liga Premier Inggris mendakwa City atas dugaan pelanggaran aturan FFP yang terjadi antara 2009 dan 2018. Operator liga tertinggi Inggris itu juga menyebut City tidak bekerja sama sejak penyelidikan yang dimulai pada Desember 2018.

City diduga tidak memberikan laporan keuangan yang jujur terkait pendapatan, biaya operasional dan kesepakatan sponsor. City juga diduga remunerasi kontrak sejumlah pelatih dan pemain di periode 2009-10 hingga 2015-16.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Manchester City Liga Inggris

Sumber : Antara

Editor : Andhika Anggoro Wening

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top