Bisnis.com, JAKARTA - FIFA secara resmi meluncurkan replika emas trofi Piala Dunia yang bisa dimiliki oleh para pecinta sepak bola. Namun, replika trofi ini akan diproduksi edisi terbatas, di mana hanya memproduksi 199 trofi.
Diketahui, piala ini nantinya akan berlisensi FIFA dan dibanderol dengan harga US$5.399 atau setara dengan Rp84 juta.
Melansir dari Augustman, Selasa (10/1/2023), meski Piala Dunia FIFA asli terbuat dari emas. Akan tetapi, replika trofi edisi terbatas ini sendiri akan terbuat dari bahan logam lain yang dilengkapi dengan kotak kulit buatan dan kayu sintetis; di mana di dalam kotak terdapat daftar juara dunia sebelumnya, dan stadion Piala Dunia di Qatar, melambangkan kejayaan tertinggi Dunia FIFA.
Tapi, tak perlu khawatir bagi para kolektor. Pasalnya, untuk lebih mengotentikasi replika piala tersebut, nantinya Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura dan Managing Director Niels Hagemann akan menandatangani sertifikat yang akan diberikan kepada pembeli.
Bahkan, penjual di India, Dubai, dan negara-negara SAARC lainnya juga telah menjamin kualitas dan keaslian trofi tersebut.
Berdasarkan Elements, sejak munculnya Piala Dunia pada tahun 1930, ada dua trofi yang telah digunakan, yaitu Trofi Jules Rimet yang dirancang oleh pematung Prancis, Abel Lafleur dari tahun 1930 hingga 1970. Lalu, trofi yang didesain ulang oleh Silvio Gazzaniga untuk menggantikan trofi asli yang hilang di turnamen Piala Dunia FIFA 1974 hingga saat ini.
Baca Juga
Alhasil, belajar dari pengalaman atas trofi Jules Rimet, trofi Piala Dunia FIFA saat ini tidak akan diserahkan kepada tim dan secara permanen akan diserahkan kepada FIFA.
Sebagai gantinya, pemenang Piala Dunia FIFA secara permanen dapat menyimpan Trofi Pemenang Piala Dunia FIFA, yakni trofi replika perunggu berlapis emas untuk setiap turnamen yang mereka menangkan.
Adapun, salah satu individu yang menerima replika resmi trofi hingga saat ini adalah Nelson Mandela sebelum Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada tahun 2010.
Sehingga, meskipun piala diberikan kepada tim pemenang, dalam hal ini Argentina, namun pemenang dari setiap turnamen menerima replika perunggu, yang dilapisi emas, bukan emas murni dan disesuaikan setiap tahunnya dengan nama negara tuan rumah dan pemenangnya.
Tahun ini Argentina telah mengangkat trofi sebagai pemenang untuk ketiga kalinya, di mulai pada tahun 1978, 1986 dan 2022.