Bisnis.com, JAKARTA - Penyerang Tottenham Hotspur Richarlison akan menjalani pemindaian MRI setelah mengalami cedera hamstring saat Brasil kalah di perempat final Piala Dunia 2022 melawan Kroasia.
Pelatih Tottenham, Antonio Conte, mengonfirmasi kabar cedera pemainnya tersebut pada Selasa, 20 Desember 2022.
Pemain Tottenham lain juga sempat mengalami cedera di Piala Dunia. Mereka adalah pemain Uruguay Rodrigo Betancur dan pemain Wales Ben Davies. Keduanya telah kembali berlatih.
Conte memproyeksikan Betancur untuk tampil melawan Aston Villa di Liga Inggris pada 1 Januari mendatang. "Ben Davies baik-baik saja dan mulai bekerja dengan kami minggu lalu, dia telah pulih. Rodrigo sudah mulai bekerja. Saya pikir dia akan tampil bagus untuk pertandingan melawan Aston Villa," kata Conte kepada Spursplay dikutip dari Reuters.
"Untuk Richy (panggilan Richarlison), besok dia akan menjalani (pemindaian) MRI untuk mengetahui cederanya dengan baik. Setelah besok kita akan melihat waktu yang dia butuhkan untuk pulih," kata pelatih asal Italia tersebut.
Richarlison mencetak tiga gol untuk Brasil di turnamen Piala Dunia Qatar. Ia mengalami cedera enam menit menjelang akhir waktu normal. Pertandingan tersebut dimenangkan Kroasia melalui adu penalti.
Baca Juga
Tottenham, yang kini bertengger di peringkat keempat klasemen Liga Inggris, akan menghadapi klub Ligue 1 Nice dalam pertandingan persahabatan pada hari Rabu, 21 Desember 2022. Ini menjadi laga pemanasan Harry Kane dan kawan-kawan sebelum melanjutkan aksi di Liga Inggris dengan bertandang ke markas Brentford pada hari Senin mendatang.
Brasil sendiri tersingkir dari Piala Dunia 2022 di babak perempat final setelah dikalahkan Kroasia. Saat itu, Richarlison tak kuasa menghadapi kenyataan timnya tak bisa melanjutkan perjuangannya di turnamen ini.
"Menulis ini jelas merupakan hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Kemarin, masih belum meresap, tidak mungkin tidur, dan apa yang terjadi masih terlalu menyakitkan bagiku," tulis dia di media sosial setelah pertandingan.
"Ini adalah luka yang akan tetap terbuka selamanya, karena kita semua tahu peluang yang kita miliki untuk mendapatkan gelar itu," kata Richarlison.