Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Komite Olimpiade Internasional Mengutuk Serangan Rusia ke Ukraina

Bach juga kembali menyerukan perdamaian yang sebelumnya telah disampaikan pada upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengutuk keras serangan Rusia terhadap Ukraina yang dinilai telah melanggar prinsip Gencatan Senjata Olimpiade.

Prinsip Gencatan Senjata Olimpiade telah dimulai sejak tujuh hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing pada 4 Februari lalu, dan berakhir tujuh hari setelah penutupan Paralimpiade pada 4-13 Maret.

Prinsip tersebut diberlakukan sebagai upaya mempromosikan solidaritas dan perdamaian melalui olahraga sebagaimana tertuang dalam Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“IOC mengutuk keras pelanggaran Gencatan Senjata Olimpiade oleh pemerintah Rusia. Resolusi PBB masing-masing diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 2 Desember 2021 melalui konsensus dari 193 negara anggota PBB,” demikian pernyataan IOC dalam laman resminya, Jumat.

Bach juga kembali menyerukan perdamaian yang sebelumnya telah disampaikan pada upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade.

Pada upacara pembukaan ia meminta otoritas politik untuk “menjunjung komitmen Anda terhadap Gencatan Senjata Olimpiade ini. Beri kesempatan damai.”

Sementara itu, pada upacara penutupan, Bach meminta para pimpinan politik untuk mencontoh nilai-nilai solidaritas dan perdamaian yang ditunjukkan oleh para atlet Olimpiade.

IOC menambahkan bahwa mereka telah membentuk satgas untuk memantau situasi konflik, dan jika memungkinkan mereka juga menggalang bantuan kemanusiaan kepada anggota komunitas Olimpiade di Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antaranews
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper