Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barcelona Dihajar Rayo Vallecano, Ronald Koeman Dipecat

Ronald Koeman akhirnya dipecat sebagai pelatih kepala Barcelona, buntut dari rentetan hasil buruk di La Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa. Pelatih asal Belanda itu menempatkan tim berjuluk Blaugrana saat ini di peringkat kesembilan klasemen sementara La Liga.
Pelatih Barcelona Ronald Koeman/AS English
Pelatih Barcelona Ronald Koeman/AS English

Bisnis.com, JAKARTA – Ronald Koeman dipecat sebagai pelatih kepala Barcelona setelah hanya 14 bulan bertugas di Nou Camp. Barca hanya mengumpulkan 15 poin dari 10 pertandingan di La Liga Spanyol dan sudah kalah dua kali di babak penyisihan grup Liga Champions Eropa musim ini.

Tim berjuluk Blaugrana berada di urutan kesembilan klasemen sementara La Liga, terpaut 6 poin dari empat tim pemimpin bersama—Real Madrid, Sevilla, Real Betis, Real Sociedad—setelah kalah 0–1 dari tuan rumah Rayo Vallecano pada Kamis (28/10/2021) dini hari WIB.

Kekalahan itu merupakan yang ketiga bagi Barca dalam empat pertandingan terakhir mereka dan itu menyusul kekalahan di El Clasico pada Minggu (24/10/2021) dari Real Madrid.

Dalam sebuah pernyataan, Barcelona mengatakan: "Presiden klub, Joan Laporta, memberi tahu dia [Koeman] tentang keputusan tersebut setelah kekalahan melawan Rayo Vallecano. "Ronald Koeman akan mengucapkan selamat tinggal kepada skuat pada Kamis."

Mantan bos Belanda, Everton, dan Southampton, 58 tahun, hanya bisa mengantar juara Eropa lima kali itu ke tempat ketiga musim lalu.

Koeman makin tertekan akibat masalah keuangan klub, yang mengakibatkan keluarnya Lionel Messi dan selanjutnya pindah ke klub Prancis Paris Sanit-Germain pada Agustus lalu.

Barcelona tidak dapat mengeluarkan uang untuk membeli pemain baru di musim panas, dengan Memphis Depay, Sergio Aguero, dan Eric Garcia tiba sebagai transfer gratis dan striker Luuk de Jong bergabung dengan status pinjaman dari Sevilla.

Setelah dikalahkan Rayo, Koeman mengatakan: “Itu [posisi liga Barcelona] menunjukkan kami tidak baik. Tim kehilangan keseimbangan dalam skuat, kehilangan pemain yang sangat efektif, itu terlihat. Dalam beberapa tahun terakhir, klub lain memperkuat diri setiap musim dan kami tidak, itu juga terlihat."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper