Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASI Optimis Zohri BisaTampil Maksimal di Olimpiade Tokyo

Berdasarkan catatan PB PASI, Zohri bisa menyelesaikan lari 100 meter hanya dalam waktu 10,03 detik. Namun dengan perkembangan yang dialami Zohri, hasil di ajang pemanasan bulan Mei menjadi indikator positif untuk bekal perjuangan yang sesungguhnya di Olimpiade Tokyo.
Lalu Muhammad Zohri/Bisnis-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Lalu Muhammad Zohri/Bisnis-Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) optimistis Lalu Muhammad Zohri bisa tampil maksimal di Olimpiade Tokyo meski sebelumnya punya riwayat cedera dan diikuti masa pemulihan berbulan-bulan.

Optimisme yang dilontarkan PASI, merujuk pada capaian atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang berhasil finish dengan catatan waktu 10,34 detik pada kejuaraan pemanasan Olimpiade Tokyo "World Athletics Continental Tour 2021" bulan Mei.

"Jangan lupa dia habis cedera, lalu langsung ikut lari. Sejak bulan November (2020) Zohri tidak bisa latihan penuh, hanya pemulihan pasca operasi. Kalau menurut saya catatan waktu 10,34 detik harus disyukuri, tandanya dia sudah pulih dari cederanya," kata Sekjen PASI Tigor Tanjung saat dihubungi di Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Berdasarkan catatan PB PASI, Zohri bisa menyelesaikan lari 100 meter hanya dalam waktu 10,03 detik. Namun dengan perkembangan yang dialami Zohri, hasil di ajang pemanasan bulan Mei menjadi indikator positif untuk bekal perjuangan yang sesungguhnya di Olimpiade Tokyo.

"Kalau sudah pulih, dia bisa diberikan porsi latihan lebih berat untuk meningkatkan kecepatan, serta prestasinya," Tigor menambahkan.

Guna mendukung kesiapan Zohri, PASI melalui pelatnas atletik juga berusaha menjaga performa atlet agar tetap bugar hingga berangkat ke Jepang.

Menurut penuturan Tigor, saat ini tim pelatih secara intensif mengawasi segala kebutuhan Zohri seperti asupan gizi, intensitas latihan, tingkat kebugaran, dan yang tidak kalah penting juga kondisi psikologi atlet.

Peningkatan latihan dilakukan PASI mengingat pada satu tahun terakhir ajang kejuaraan internasional yang menjadi fase kualifikasi dan pemanasan atlet banyak yang dibatalkan.

"Karena ada pandemi (Covid-19) menghalangi kualifikasi, kalau pun ada lokasinya jauh sekali misalnya di Eropa atau Amerika. Atlet yang tidak (ikut) kompetisi ibarat tidak punya target, sehingga satu-satunya cara adalah latihannya lebih keras," pungkas Tigor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper