Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengaku tidak peduli Antonio Mateu Lahoz yang menjadi wasit final Liga Champions Eropa pada Minggu (30/5/2021) dini hari WIB di Porto, Portugal, meski sejarahnya bersama pengadil sesama asal Spanyol itu tak elok.
Lahoz memberi Guardiola kartu merah keluar dalam kekalahan perempat final Liga Champions melawan Liverpool pada 2018. Selepas pertandingan, Guardiola mengatakan wasit "suka tampil beda".
Namun, berbicara sebelum final hari Sabtu dengan Chelsea, Guardiola, mantan gelandang Timnas Spanyol, mengatakan dia tidak memikirkan Lahoz 1 detik pun.
"Saya tidak peduli. Saya sangat percaya diri dengan tim saya. Anda tidak bisa membayangkan betapa yakinnya saya di tim saya dan apa yang harus kami lakukan," kata mantan pemain dan pelatih Barcelona itu pada Senin (24/5/2021).
Gol Leroy Aziz Sane yang dianulir melawan Liverpool memicu bentrokan di Stadion Etihad yang menyebabkan Guardiola dikirim ke tribun dan wasit yang sama mengecewakan pelatih City itu dalam pertandingan 2017 versus Monaco saat Sergio Aguero mendapat kartu kuning karena dianggap diving.
"Dia wasit yang suka merasa berbeda, dia istimewa. Ketika semua orang melihat sesuatu, dia akan melihat sebaliknya. Terlalu berlebihan untuk memberi saya kartu merah, karena saya tidak mengucapkan kata yang salah," kata Guardiola ketika itu.
Baca Juga
Ini merupakan pertama kalinya Manchester City lolos ke final Liga Champions. Sebaliknya, Chelsea pernah menjuarai Liga Champions satu kali pada musim 2011–2012 di bawah arahan pelatih Roberto di Matteo.
Apabila Manchester City berhasil tampil sebagai juara Liga Champions dengan menaklukkan Chelsea, ini merupakan gelar juara ketiga pada musim 2020–2021 ini setelah Liga Primer Inggris dan Piala Liga (EFL Cup/Carabao Cup).