Bisnis.com, JAKARTA – Petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty kemungkinan tidak kembali ke Australia hingga akhir tahun ini setelah mempertimbangkan persyaratan karantina untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Berbicara setelah melaju ke babak 16 besar di Miami Terbuka di Amerika Serikat dengan kemenangan 6-3 6-2 atas Jelena Ostapenko, dia menjelaskan waktu yang diperlukan untuk karantina di ujung perjalanan ke Australia terlalu menyita waktu.
"Tentunya dengan undang-undang karantina di Australia, kami melakukan karantina selama 2 pekan di hotel, dan sebenarnya tidak ada banyak ruang di musim ini untuk dapat melakukan itu hanya untuk pulang selama 2 pekan," kata Barty pada Minggu (28/3/2021).
"Jadi, pada tahap ini kami berencana untuk pergi sampai setelah AS Terbuka dan berpotensi hingga akhir musim," ucapnya.
Sebenarnya Barty tidak asing jauh dari rumah, tetapi dia mengaku perlu waktu untuk membiasakan diri apabila seluruh musim berjalan hingga November.
"Tanpa ragu, itu adalah sesuatu yang baru bagi saya, baru untuk mencoba dan memahami ke mana kami akan pergi untuk waktu yang lama," kata Barty, juara bertahan Miami Terbuka, setelah event itu tahun lalu dibatalkan karena pandemi.
Baca Juga
"Tentu saja ada air mata pada hari-hari mendatang. Ada air mata saat saya akhirnya pergi, lalu kami meninggalkan tempat. Kemudian kami tertunda dan harus pergi lagi. Itu semua terjadi," lanjutnya.
Di babak perdelapan final yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (29/3/2021) malam WIB, Barty, 24 tahun akan berhadapan dengan petenis berkebangsaan Belarusia, Victoria Azarenka.
Di babak 32 besar, Azarenka, yang merupakan unggulan 14, mencatat kemenangan atas mantan petenis nomor satu dunia—pada September 2016—asal Jerman Angelique Kerber, unggulan 24, dua set langsung dengan angka 7-5 6-2.
Azarenka juga merupakan mantan petenis nomor satu dunia. Petenis berusia 31 tahun itu menduduki posisi terhormat itu terakhir pada Januari 2012.