Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen klub Liga 1 Madura United mengusulkan kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonbesia (PSSI) agar menggelar kompetisi Liga U-20 daripada memaksakan regulasi mewajibkan setiap klub menurunkan pemain muda di Liga 1.
Adapun rencana PSSI menerapkan regulasi U-20 di Liga 1 agar para pemain muda memiliki jam terbang serta mampu meningkatkan kualitas yang dimilikinya menyongsong gelaran Piala Dunia U-20 2021.
"Lebih baik PSSI mempertimbangkan untuk memutar Liga 1 U20. Itu bisa menjadi langkah solutif untuk menemukan pemain-pemain matang yang belum terpantau sebelumnya," ujar Direktur Utama PT. Polana Bola Madura Bersatu (PT. PBMB) Zia Ulhaq dilansir laman resmi klub yang dikutip di Jakarta pada Jumat (3/7/2020).
Menurutnya, kompetisi U-20 akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pemain muda untuk mengembangkan dirinya. Di samping itu, PSSI bakal memiliki banyak opsi pemain baru yang bisa bermunculan dari kompetisi tersebut. "Sebab, Piala Dunia ajang bergengsi, harus benar-benar menurunkan pemain pilihan."
Di sisi lain, kompetisi U-20 juga bisa menjadi ajang seleksi klub mencari para pemain muda yang bisa dipromosikan ke skuat utama untuk musim berikutnya.
Dia mencontohkan Madura United yang menemukan sejumlah bibit unggulan dari jebolan Madura United U-20 seperti Moch Kevy Syahertian yang sudah mentas di Liga 1 2019, Dhimas Bagus Pangestu, Mohammad Syafiir Ridoni, Fawaid Ansory, dan Yulianto.
"Kami sebenarnya bersyukur dengan adanya kompetisi U-20. Ada pemain-pemain lokal kami yang terpantau dan punya peluang. Mereka akhirnya promosi, membuktikan seperti Kevy yang sudah bisa cetak gol juga," ungkapnya.