Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah tekanan finansial global akibat pandemi Covid-19, juara La Liga Spanyol FC Barcelona bersikap realistis jika mereka tidak bisa menjual Philippe Coutinho dan mesti menerima 10 juta euro (Rp162,7 miliar) untuk melepas hanya dengan status pinjaman.
Juara Bundesliga Bayern Munchen, tempat Coutinho sekarang dipinjamkan oleh Barcelona, sejauh ini mengisyaratkan tidak akan mengambil memermanenkan pemain gelandang serang Timnas Brasil itu.
Belakangan Coutinho santer dikaitkan dengan sejumlah klub Liga Primer Inggris yang kabarnya tertarik untuk menggunakan jasanya.
Arsenal disebut-sebut menjadi klub yang paling serius untuk memboyong mantan pemain Liverpool itu, sementara Manchester United, Chelsea, dan Newcastle United juga dikabarkan berminat mendapatkannya.
Namun, dampak finansial akibat pandemi membuat klub-klub Inggris diragukan bisa memenuhi tarif minimum pembelian Coutinho senilai 80 juta euro (Rp1,3 triliun).
Oleh karena itu, Barcelona berusaha bersikap kooperatif dengan membiarkan Coutinho meniti karir di klub lain dengan opsi peminjaman, demikian laporan Mundo Deportivo yang dikutip Antara pada Sabtu (30/5/2020) tengah malam WIB.
Sepanjang musim 2019 - 2020, Coutinho membela Bayern Munchen sebagai pemain pinjaman, tetapi raksasa Jerman itu enggan mengaktivasi opsi pembelian permanen yang berbanderol 120 juta euro (Rp1,95 triliun).
Opsi peminjaman kembali untuk musim depan juga agaknya kurang menguntungkan bagi Bayern Munchen, sebab disertai dengan klausul kewajiban pembelian permanen senilai 70 juta euro (Rp1,1 triliun).
Dengan demikian, kontrak peminjaman dengan uang sewa senilai 10 juta euro dipatok Barcelona bagi klub-klub yang tertarik mendapatkan Coutinho dengan harapan dalam 12 bulan kondisi finansial berangsur normal dan membuka kemungkinan pembelian permanen dengan harga yang pantas.