Bisnis.com, JAKARTA – Bos tim Ineos Dave Brailsford menyatakan akan membatalkan keikutsertaannya dalam Tour de France 2020 jika langkah pencegahan virus Covid-19 yang diterapkan dalam ajang balap sepeda bergengsi itu kurang maksimal.
Penyelenggaraan Tour de France tahun ini diundur akibat pandemi Covid-19 dari sedianya pada 27 Juni sampai 19 Juli 2020 menjadi 29 Agustus hingga 20 September 2020.
Jadwal baru tersebut disesuaikan dengan keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang melarang seluruh kegiatan publik hingga pertengahan Juli 2020.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP dan ditulis Antara pada Jumat (17/4/2020) tengah malam WIB, Brailsford menuntut agar langkah-langkah pencegahan terhadap virus corona dalam turnamen balap sepeda itu diterapkan dengan cara yang cerdas, terukur, serta bertanggung jawab.
“Kami punya hak untuk menarik tim kami kalau kondisinya memang tidak aman. Kami sekarang masih bersiap untuk Tour de France, tapi juga terus memantau kelanjutan perkembangan turnamen,” kata bos tim yang bermarkas di Manchester, Inggris, itu.
Sementara itu, profesor kesehatan masyarakat dunia dari Universitas Edinburgh sekaligus penasihat Pemerintah Skotlandia soal pandemi Covid-19, Devi Sridhar, menilai penyelenggaraan Tour de France pada akhir Agustus berpotensi menjadi malapetaka.
“Tour de France 2020 sebaiknya dibatalkan, karena ribuan orang dari seluruh dunia pasti datang dan berkumpul untuk menonton langsung. Di sanalah virus corona bisa berkembang. Penyelenggara harusnya lebih mempertimbangkan risikonya. Jika tidak, turnamen ini akan menjadi bencana,” kata Sridhar.
