Borussia Dortmund
Pada 2019, Borussia Dortmund menghasilkan 377,1 juta euro atau senilai Rp5,91 triliun dan menduduki posisi ke-12 daftar 20 klub berpenghasilan tertinggi versi Deloitte Football Money League 2020.
Pendapatan rival Bayern Munchen ini meningkat sebesar 19 persen (yoy) dan disokong oleh peningkatan hak siaran yakni 37 persen (yoy) menjadi 167,3 juta euro atau sekitar Rp2,62 triliun. Kanal cuan itu berkontribusi hingga 44 persen bagi total pendapatan klub.
Hasil itu tak terlepas dari prestasi Dortmund yang mampu menembus Babak 16 Liga Champions. Klub juga mendapatkan peningkatan pendapatan tahunan dalam kesepakatan siaran Bundesliga.
Pendapatan komersial menyusul dengan kontribusi 40 persen yakni senilai 150,2 juta euro atau sekitar Rp2,35 triliun. Sementara itu, penjualan tiket memberikan 59,6 juta euro atau sekitar Rp933,81 miliar bagi Die Borussen.
Dengan merebaknya pandemi virus corona, Dortmund juga mengumumkan bahwa para pemain membolehkan gajinya dikurangi untuk meringankan tekanan finansial klub.
"Ini adalah pertanda solidaritas tak ternilai," kata CEO Hans-Joachim Watzke seperti dilaporkan ESPN dalam lamannya, Rabu (25/3/2020).
Pemain Borussia Dortmund melakukan selebrasi setelah mencetak gol/Bundesliga.com.
Industri sepak bola Jerman memang tengah tertekan akibat dampak finansial dari krisis virus corona. CEO Liga Jerman Christian Seifert menyatakan pekan lalu bahwa 56.000 lapangan kerja dalam bisnis sepak bola dipertaruhkan menyusul penghentian sementara liga.
Seifert menambahkan bahwa sekitar separuh dari 36 klub divisi dua Jerman terancam mati dan kerugian total jika kompetisi musim ini dibatalkan adalah 750 juta euro atau sekitar Rp12 triliun untuk seluruh klub.
"Borussia Dortmund akan menghemat total puluhan juta yang akan membantu melindungi BVB sebagai salah satu perusahaan terbesar di Dortmund dari krisis virus corona," kata klub itu dalam satu pernyataan.
