Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumpah Guardiola: Tak Akan Pernah Melatih MU dan Madrid

Kini, Pep Guardiola pun bersumpah untuk tidak pernah menjadi pelatih Setan Merah—julukan Manchester United. Rupayanya, sumpah itu bukan hanya untuk MU, namun juga untuk Real Madrid—rival utama Barcelona di mana Guardiola menjalani sebagian hidupnya sebagaia pemain dan pelatih.
Pep Guardiola/Reuters-Paul Childs
Pep Guardiola/Reuters-Paul Childs

Bisnis.com, JAKARTA – Pernah digadang-gadang untuk jadi pelatih Manchester United pada 2012, namun Pep Guardiola malah berlabuh ke Bayern Muenchen dan kemudian memilih Manchester City pada 2016.

Kini, Pep Guardiola pun bersumpah untuk tidak pernah menjadi pelatih Setan Merah—julukan Manchester United. Rupayanya, sumpah itu bukan hanya untuk MU, namun juga untuk Real Madrid—rival utama Barcelona di mana Guardiola menjalani sebagian hidupnya sebagaia pemain dan pelatih.

“Setelah melatih City, saya tak akan melatih United,” kata Guardiola dalam laman ESPN. “Itu seperti saya tidak akan pernah melatih [Real] Madrid. Sudah pasti tidak.”

Guardiola melatih Bayern Muenchen ketika David Moyes yang menggantikan Ferguson pada 2013, sebelum akhirnya menukangi Manchester City pada 2016. Kontrak Guardiola di Etihad Stadium akan habis pada 2021, tetapi dia menyatakan lebih baik pensiun daripada pindah ke Old Trafford.

“Saya akan di Maldives jika saya tidak mendapatkan satu pun tawaran! Mungkin juga bukan Maldives karena negeri itu tak punya padang golf,” kata pelatih asal Spanyol ini.

Guardiola memiliki catatan bagus saat melawan United sejak pindah ke Inggris, yakni empat kali menang dan sekali seri dalam delapan derby.

Menjelang pertemuan pertama kedua tim pada semifinal Piala Carabao atau Piala Liga di Old Trafford Rabu dini hari nanti, bos United Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer rival terakhir yang mengkritik taktik pelanggaran yang mendorong Guardiola balik menyindir.

“Saya sudah bilang berulang kali ketika saya masih di Barcelona dan di sini bahwa saya selama hidup saya tidak pernah berbicara kepada pemain-pemain saya mengenai taktik pelanggaran,” katanya.

Guardiola melanjutkan, “Itu kadang terjadi karena Anda terlambat dan karena mereka terlalu cepat, dan mereka cepat sekali sehingga Anda membuat pelanggaran. Anda kehilangan bola dan mereka melakukan transisi cepat yang luar biasa dan kadang-kadang Anda terlambat dan kemudian Anda melakukan pelanggaran.”

Ia tak risau dengan penilaian atau komentar orang. “Namun, jika ada orang yang menghakimi bahwa warisan kami itu taktik pelanggaran, itu urusan mereka, bukan kami,” kata Guardiola yang berharap bisa memainkan kembali Leroy Sane yang telah sembuh dari cedera lutut yang memaksanya absen lima bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper