Bisnis.com, MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merancang acara Borobudur Maraton ke depannya untuk pelari profesional dengan perlombaan hanya kategori full maraton atau jarak 42,195 kilo meter.
Dalam gelaran Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng, ada tiga kategori yang dilombakan. Lomba yang diselenggarakan pada Minggu (17/11/2019) itu a.l. kategori 10 km, half marathon atau 21,0975 km, dan full marathon 42,195 km.
Simak suasana lomba Borobudur Marathon dari jurnalis warga yang diunggah oleh akun Youtube RIYADI 84 di atas.
Sebelumnya, ada juga perlombaan kategori friendship dengan jarak 3,1 km pada Sabtu (16/11/2019). Acara tersebut lebih ditujukan kepada pelari pemula, acara keluarga, dan wisatawan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyampaikan para stake holder sudah mendiskusikan peluang acara Borobudur Marathon ke depannya menjadi event major marathon, atau hanya melombakan kategori full marathon 42,195 km.
"Kita ada rencana ke arah sana untuk hanya melombakan yang full marathon. Karena acara maraton internasional di Boston, Tokyo, dan negara lain, untuk profesional hanya ada full maraton. Nanti sisanya bisa ikut kategori friendship untuk wisatawan. Kayak saya yang suka swafoto sama warga cocok (masuk kategori friendship)," ujarnya setelah mengikuti Borobudur Marathon 2019 kategori 10 km, Minggu (17/11/2019).
Menurutnya,Pemprov Jateng sudah berbicara dengan pengelola kawasan Candi Borobudur, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian PUPR, untuk membuat standar minimal perlombaan maraton internasional.
Seluruh pihak sudah setuju, dan mulai awal tahun depan akan melakukan sejumlah pembenahan. Langkah awal yang dilakukan ialah membuat rute jalur maraton yang fix.
Adapun, sektor-sektor yang membutuhkan pengembangan untuk acara maraton penuh, a.l. infrastruktur jalan, akomodasi, dan teknologi informasi.
Infrastruktur jalan di sekitar kawasan Borobudur memerlukan pelebaran agar pelari dapat melintas dengan kondusif.
Untuk akomodasi, perlu adanya tambahan fasilitas penginapan. Bersama Bank Jateng, Pemprov mendorong warga agar dapat berbisnis homestay. Nantinya fasilitas homestay sesuai dengan standar Airy.
Adapun, dalam teknologi informasi, sambung Ganjar, perlu adanya catatan pelari secara personal. Hal ini untuk mengembangkan kedekatan antara pelari dengan acara Borobudur Marathon.
"Bormar ini kan acara rutin tahunan. Banyak juga pelari yang ikut beberapa kali. Harapannya itu semua terekam catatannya, karena kita ingin pelayanan hingga personal," imbuhnya.