Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laga PSS Sleman VS Persebaya Kemungkinan Tak Dihadiri Bonek

Hal ini menyusul keluarnya rekomendasi dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengimbau agar panitia pelaksana pertandingan (panpel) PSS Sleman tak menyediakan kuota tiket bagi pendukung Persebaya.
Suporter Persebaya Surabaya/Antara-Didik Suhartono
Suporter Persebaya Surabaya/Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 antara PSS Sleman vs Persebaya Surabaya di stadion Maguwoharjo Sleman DIY, Sabtu 13 Juli 2019 kemungkinan tak dihadiri pendukung Persebaya atau disebut Bonek.

Hal ini menyusul keluarnya rekomendasi dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengimbau agar panitia pelaksana pertandingan (panpel) PSS Sleman tak menyediakan kuota tiket bagi pendukung Persebaya karena besarnya potensi gesekan antar suporter cukup besar.

“Jadi pertama ada permintaan dari warga di sekitar stadion [Maguwoharjo] kepada kepolisian, kemudian dari kepolisian menindaklanjuti dengan rekomendasi tak ada kuota tiket pendukung Persebaya, dan kami mentaati himbauan kepolisian,” ujar Vice General Manager PT Putra Sleman Sembada, Tara Derifatoni, Rabu (10/7/2019).

Tara menuturkan imbauan dari kepolisian untuk melarang pendukung Persebaya hadir dalam laga itu juga telah ditindaklanjuti bersama oleh Panpel Lokal PSS Sleman dengan mengeluarkan surat bernomor 0015/LOC/PSS/IV/2019 tertanggal 10 Juli 2019 yang ditujukan kepada Manajamen serta Pengurus Pusat Suporter Persebaya.

Dalam surat itu, Ketua Panpel PSS Sleman Tri Mulyanta menuliskan, pihak Panpel PSS Sleman dengan berat hati memberitahukan kepada manajemen dan pengurus suporter Persebaya bahwa pihaknya tak dapat memberikan kuota tiket untuk laga PSS vs Persebaya.

"Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sesuai imbauan Kapolda [DIY] dan juga demi kebaikan bersama," ujar Mulyanta.

Tara menambahkan bahwa dengan adanya larangan kuota bagi pendukung Persebaya ini, kemungkinan besar seluruh tribun Stadion Maguwoharjo akan diperuntukkan bagi pendukung PSS Sleman atau warga umum bukan pendukung Persebaya.

“Tapi hal ini [melarang kuota bagi bonek] masih akan dibicarakan pada rapat final Kamis (11/7) besok, lalu diumumkan secara resmi,” ujarnya.
Kapolda DIY Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Dofiri menuturkan rekam jejak kerusuhan yang melibatkan para bonek saat mendukung timnya pernah terjadi di Bantul Juni 2018 silam.

Saat itu kerusuhan antar suporter pecah sebelum laga antara Persija vs Persebaya digelar. Sampai akhirnya laga dibatalkan dan Stadion Sultan AGung Bantul mengalami kerusakan parah.

Tak hanya itu, sebelumnya pada April 2018, saat PS Tira vs Persebaya di Stadion Sultan AGung Bantul, juga terjadi rusuh antarsuporter bonek hingga menyebabkan satu bonek tewas ditusuk suporter bonek lainnya.

“Jadi setelah kami beri kesempatan sekali, dua kali namun ternyata setiap kali ada bentrok, maka kami memberi rekomendasi panpel [tidak memberikan kuota tiket bonek],” ujarnya.

Dofiri menuturkan, pihak kepolisian memiliki kewenangan hanya memberi rekomendasi namun keputusan akhir tetap di panpel.

Pihak manajemen dan panpel PSS Sleman telah melakukan audiensi dengan Dofiri di Mapolda DIY Selasa (9/7).

"Kami sudah memberi masukan kepada panpel terlebih ketika ada masyarakat sekitar [Stadion Maguwoharjo] yang khawatir dengan laga itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper