Bisnis.com, JAKARTA – Fabio Cannavaro mundur sebagai pelatih sementara Timnas China dan memilih fokus pada perannya di pucuk pimpinan di Guangzhou Evergrande.
Cannavaro, yang bertanggung jawab atas dua laga persahabatan bulan lalu, melalui media sosial China Weibo pada Minggu (28/4/2019) mengaku menjalankan dua tugas sekaligus membuatnya kesulitan menyediakan waktu untuk keluarganya.
Sebagaimana dilansir Reuters pada Senin (29/4/2019), Cannavaro, eks-bek Timnas Italia dengan 136 caps dan dua gol, ditunjuk sebagai pelatih kepala sementara China untuk Piala China bulan lalu setelah Marcello Lippi tidak memperbarui kontraknya selepas Piala Asia Januari pada Januari.
"Saya menghormati negara besar China, sehingga saya pikir perlu untuk mengumumkan bahwa saya telah memutuskan untuk melepaskan pekerjaan sebagai pelatih kepala Timnas China," kata Cannavaro, yang menukangi Guangzhou Evergrande sejak Desember 2017.
"Saya sangat menghargai bahwa Asosiasi Sepak Bola China dan Evergrande ingin saya melatih dua tim paling penting di China pada saat yang sama, tetapi tugas ganda mengalihkan perhatian saya dari keluarga saya," tuturnya.
Cannavaro tidak menutupi kenyataan bahwa selama waktu singkatnya bersama Timnas China, dia dan anak asuhnya mendapat kecaman dari fans dan media setelah kalah dari Thailand dan Uzbekistan untuk finis posisi terbawah di Piala China yang diikuti empat tim dengan Uruguay mempertahankan gelar.
Baca Juga
Namun, dia telah membuat awal yang kuat untuk musim ini bersama Evergrande, dengan klub menempati slot kedua di Liga Super China, 3 poin di belakang pemimpin Beijing Guoan setelah tujuh pertandingan.
"Sebagai pelatih kepala Evergrande, saya ingin mencurahkan seluruh semangat dan keahlian saya seperti biasa. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu para pemain muda terus tumbuh dan berkembang, membantu klub meraih hasil bagus di Liga Super China dan Liga Champions Asia.”
Dia juga mengemukakan harapannya agar Timnas China meraih kesuksesan dalam menjalani kualifikasi Piala Dunia 2022.
Keputusan Cannavaro berarti China tetap tanpa pelatih kepala menjelang kualifikasi Piala Dunia 2022 di Qatar yang dimulai pada September.
China baru satu kali lolos ke putaran final Piala Dunia yakni pada edisi 2002 ketika perhelatan paling akbar sejagat tersebut berlangsung di Korea Selatan dan Jepang pada 2002 dengan Brasil menjadi juara.