Bisnis.com, JAKARTA – Penyerang FC Barcelona Luis Suarez bisa jadi mendapat sambutan bermusuhan dari para penggemar Manchester United dalam laga leg pertama 8 besar Liga Champions Eropa pada Kamis (11/4/2019) dini hari WIB, tetapi itu bukan hal baru bagi pemain Uruguay yang berapi-api itu.
Suarez, yang bergabung dengan Barca pada 2014 dari rival sengit United di Liga Primer, Liverpool, meghasilkan 20 gol di La Liga Spanyol musim ini, hanya tertinggal rekan setimnya dan teman dekat Lionel Messi di daftar pencetak gol.
Saat dia membela Liverpool di Liga Primer Inggris juga sangat produktif, meski diselingi dengan insiden yang meninggalkan rasa masam.
United akan tahu semua tentang ancaman yang ditimbulkan Suarez di lapangan ketika mereka menjamu Barca di leg pertama perempat final, tetapi juga aspek buruk dari permainannya yang terkadang muncul.
Pemain Uruguay itu mengilhami Liverpool untuk menang 3 - 1 atas United pada 2011, tetapi perilakunya di pertandingan yang sama musim berikutnya mengumpulkan lebih banyak perhatian.
Suarez dinyatakan bersalah setelah investigasi Football Association (FA), otoritas sepak bola Inggris, atas pelecehan rasial bek United United Patrice Evra dan dihukum dengan larangan delapan pertandingan, meskipun dia membantah tuduhan itu.
Insiden itu menodai keberadaan Suarez di Inggris, di mana ia juga mendapat skorsing panjang karena menggigit bek Chelsea Chelsea Branislav Ivanovic dan berulang kali dituduh melakukan diving. Di Spanyol, gaya permainannya yang agresif jarang muncul sehingga dia tidak dimusuhi suporter lawan.
Menjelang laga kontra Manchester United kali ini, bek Barca Gerard Pique—yang 15 tahun lalu masih membela United—yakin Suarez tetap vital bagi tim Katalan tersebut.
"Ada banyak pemain yang ketika mereka ada di tim Anda mereka sangat diperlukan dan ketika mereka menjadi lawan Anda, Anda membenci mereka, dan Luis seperti itu," kata Pique.
"Memiliki Luis bersama kami sangat luar biasa, dia memberi Anda begitu banyak hal. Dia mencetak gol, memberikan assist, ikut bertahan, dan menciptakan ruang untuk rekan timnya. Dia adalah bagian mendasar dari tim kami."
Suarez tidak pernah mencetak gol tandang di Liga Champions sejak September 2015, tetapi dia cenderung berkembang dalam situasi yang menakutkan seperti situasi yang menantinya di Old Trafford.
Dia mencetak gol yang luar biasa dengan tendangan melengkung dari luar kotak penalti untuk memecah kebuntuan melawan Atletico Madrid dalam pertarungan menentukan gelar di La Liga Spanyol yang berjalan menegangkan pada akhir pekan lalu.
Gol spektakuler tersebut membuat Suarez menjadi pemain pertama sepanjang musim ini yang mampu menaklukkan penjaga gawang Atletico Jan Oblak dari luar kotak penalti.
Sebelumnya di markas Villarreal, Suarez mencetak gol di ujung pertandingan untuk meraih hasil imbang 4 - 4, sementara pada Februari dia mencetak dua gol dalam kemenangan 3 - 0 di rival abadi Barca, Real Madrid di Copa del Rey.
Suarez juga melakukan hal menentukan dalam perjalanan pertamanya kembali ke Inggris setelah meninggalkan Liverpool untuk Barca, mencetak dua gol dalam kemenangan 2 - 1 di Manchester City di Liga Champions pada 2015.
Penggemar United memberi mantan pemain mereka Angel di Maria sambutan yang berapi-api—termasuk dengan lemparan botol—ketika dia kembali pada bulan Februari bersama Paris Saint-Germain, tetapi itu menginspirasi pemain Argentina itu untuk membintangi kemenangan 2 - 0 timnya.
Ejekan terhadap Suarez berpotensi membangkitkan nyalinya untuk memicu lebih banyak tembakan ke gawang United, sebagai dampak penonton tuan rumah membangunkan “kemarahan” seorang pemain depan yang tampaknya menikmati perasaan bahwa dia tengah melawan dunia.