Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih tim nasional sepak bola China, Fabio Cannavaro mengimbau agar dilakukan pendekatan jangka panjang untuk membangun identitas baru setelah mengalami kekalahan pada pertandingan pertamanya dengan skor 0-1 saat berhadapan dengan Thailand di Piala China di Nanning, Kamis (21/3).
Cannavaro, yang mengemban tugas memimpin tim nasional China di turnamen yang hanya diikuti empat tim tersebut untuk menggantikan Marcello Lippi usai Piala Asia 2019 pada Januari lalu, gagal menginspirasi timnya karena tidak mampu bangkit untuk membalas gol Thailand yang dicetak Chanathip Songkrasin pada menit ke-33.
Pria berusia 45 tahun itu, yang menjadi kapten tim Italia saat merebut gelar juara Piala Dunia 2006, menginginkan tim asuhannya bisa berkembang dengan cepat, tapi ia juga menyadari bahwa hal tersebut tidak bisa dicapai dalam seketika.
"Tidak bisa disulap hanya dalam waktu lima hari, setidaknya saya tidak mampu melakukan itu," kata Cannavaro yang juga pelatih klub Liga Super China, Guangzhou Evergrande, Jumat (22/3/2019).
Sejak Presiden Xi Jinping menyampaikan harapannya agar China bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia dan kemudian tampil sebagai juara, ratusan juta dolar AS telah diinvestasikan untuk memajukan sepak bola di negara itu.
Namun biaya besar yang telah dikeluarkan tetap saja membuat sepak bola China tidak kunjung maju dan berkembang karena gagal lolos ke Piala Dunia dan bahkan sudah tersingkir di babak perempat-final Piala Asia untuk kedua kalinya secara beruntun.
"China sekarang mempunyai kemampuan finansial untuk mendatangkan pelatih terbaik untuk menangani tim nasional, tapi hal tersebut tidak bisa membuat kemajuan hanya dalam semalam. Anda harus membangun sistem dan membina sepak bola dalam jangka panjang," kata Cannavaro menambahkan.
"China tidak bisa berkembang hanya dengan memiliki taktik yang bagus, saya menemukan masalah tersebut selama Piala Asia dan apa yang saya lihat hari ini semakin menegaskan pandangan saya tersebut," katanya.
Bagi pendukung tim nasional China, hasil tersebut merupakan sebuah langkah mundur, tidak hanya karena Thailand berperingkat dengan selisih 43 tingkat di bawah China dalam peringkat FIFA, tapi karena China mengalahkan Thailand 2-1 di pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2019 Januari lalu.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan para pendukung yang kecewa kepada pemain China dan mereka mengimbau agar tim nasional segera dibubarkan.
Beberapa waktu lalu, Cannavaro mengakui bahwa ia belum yakin dengan masa depannya bersama tim nasional China dan akan mengadakan pembicaraan dengan Asosiasi Sepak Bola China usai turnamen.
China akan berhadapan dengan Uruguay atau Uzbekistan dalam perebutan peringkat ketiga pada Senin (25/3).