Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ogah Degradasi, Pelatih Southampton Janji Perbaiki Kesalahan Bodoh

Southampton akan melakukan perubahan lini pertahanan dalam upayanya menjaga performa tim dan menghindari degradasi dari Liga Premier, kata pelatih Ralph Hasenhuttl.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 11 Februari 2019  |  21:07 WIB
Ogah Degradasi, Pelatih Southampton Janji Perbaiki Kesalahan Bodoh
Pelatih Southampton Ralph Hasenhuettl - Reuters/Hannibal Hanschke

Bisnis.com, JAKARTA – Southampton akan melakukan perubahan lini pertahanan dalam upayanya menjaga performa tim dan menghindari degradasi dari Liga Premier, kata pelatih Ralph Hasenhuttl.

Southampton kehilangan pertandingan pertama mereka di musim ini ketika mereka takluk 1 - 2 dari Cardiff City, yang akhirnya menjatuhkan mereka kembali di zona degradasi di posisi ke-18.

"Kita harus melakukan segalanya untuk mendapatkan nilai bagus. Saya mengingatkan mereka setiap pekan, karena kami bisa mencetak gol dan selalu memiliki peluang," ujar Hasenhuttl.

"Itu fokus pada pekan depan, saya jamin. Saya juga akan membuat beberapa perubahan pada pertahanan, itu sudah pasti. Kami memiliki kualitas untuk memenangi permainan, tetapi itu tidak mungkin jika Anda selalu memerlukan dua atau tiga gol untuk menang," ujarnya.

Pelatih asal Austria itu mengutarakan dia terpaksa memikirkan perubahan pertahanan setelah melihat pada apa yang dialami klubnya saat menghadapi Cardiff ialah sebuah kesalahan bodoh.

"Saya harus jujur kepada anak asuh saya. Karena kalau tidak, saya tidak bisa berkaca sambil mengaku bahwa saya sudah melakukan segalanya untuk menjaga mereka di Liga Premier. Itu akan sangat sulit," tuturnya.

Pertandingan Southampton berikutnya adalah perjalanan liga ke Arsenal pada 24 Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Liga Inggris southampton

Sumber : Antara/Reuters

Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top