Bisnis.com, JAKARTA - Penyelidik kecelakaan udara Inggris melakukan investigasi mendalam atas kecelakaan helikopter yang menewaskan pemilik klub sepak bola Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha.
Vichai bersama empat orang penumpang lainnya sert pilot helikopter nahas tersebut menjadi korban dalam periatiwa itu.
Penyelidik kecelakaan udara akan fokus pada masalah sistem rotor atau bagian perputaran di ekor helikopter.
"Investigasi sistem kontrol rotor ekor sedang dilakukan sebagai prioritas," kata Kepala Investigasi Kecelakaan Udara Inggris seperti dilansir Reuters, Rabu (14/11/2018).
Peristiwa nahas itu terjadi pada 27 Oktober 2018. Usai menyaksikan laga antara Leicester versus West Ham United di pekan Ke - 10 Liga Inggris, Vichai langsung meninggalkan stadion bersama empat penumpang lainnya yaitu Nursara Suknamai, Kaveporn Punpare, Eric Swaffer dan Izabela Roza Lechowicz.
Namun, malang tak dapat ditolak, helikopter yang dikendarai Vichai terempas setelah mencapai ketinggiaan sekitar 430 kaki (sekitar 131 meter) dari atas tanah,
Para penyelidik menyebutkan pesawat terempas ke tanah dengan posisi bagian depan menghantan permukaan beton.
Sementara itu, seperti dilansir The Guardian, bukti awal dari kotak hitam yang diambil dari puing helikopter menunjukkan bahwa pada 27 Oktober 2018, pukul 8.37 waktu setempat, helikopter awalnya mencoba naik ke ketinggian 320 kaki (sekitar 97 meter) dari kawasan stadion sebelum menarik roda pendaratan.
Setelah itu, helikopter seperti lepas dari kontrol pilot sehingga dari ketinggian 430 kaki mulai turun dan menabrak betol di area parkir di stadion.
Para penyelidik mengatakan hampir seluruh badan pesawat itu "dilalap api". Layanan darurat dan staf stadion tidak dapat mendekati helikopter untuk membantu para korban karena intensitas kobaran api.
Semula tidak diketahui penumpang helikopter tersebut. Namun setelah beberapa waktu berselang, Vichai dikonfirmasi menjadi salah satu korban peristiwa nahas itu.
Penyelidikan kemungkinan akan berakhir pada akhir 2019.