Bisnis.com, JAKARTA - Andreas Granqvist tidak menonjol saat menjalani dua musim di klub Inggris Wigan Athletic, namun pemain bertahan Swedia ini siap untuk memperlihatkan seberapa jauh perkembangan dirinya saat timnya berhadapan dengan Inggris di perempat final Piala Dunia.
Bek tengah ini menghabiskan lima tahun terakhir dengan dikontrak klub Rusia Krasnodar, dan telah meneken kontrak untuk kembali ke Swedia setelah turnamen akbar, Piala Dunia akan menjadi kisah manisnya di level tertinggi.
"Saya merasa enerjik untuk seseorang berusia 33 tahun," ucapnya kepada para pewarta sambil tersenyum pada Rabu.
Meski tinggi dan kuat, hanya sedikit orang yang memprediksi bahwa ia akan mencapai level ini ketika ia kesulitan untuk menembus tim inti Wigan pada awal usia 20-annya setelah didatangkan dari Helsingborg. Secara keseluruhan, ia hanya mencatatkan 14 penampilan di Inggris.
Pada akhir musim keduanya ia kembali ke Swedia dan Helsingborg sebagai pemain pinjaman untuk menemukan kembali penampilan terbaiknya sekaligus membangun rasa percaya diri, ia kemudian bermain baik untuk mengamankan kepindahan ke klub Belanda Groningen.
Mendapatkan lebih banyak ruang dan waktu dibanding saat masih bermain di Inggris, ia membangun reputasi sebagai bek papan atas dan ancaman serius terhadap gawang lawan.
Ia memiliki catatan gol yang apik ketika pindah ke klub Liga Italia Genoa dengan ikatan kontrak empat tahun pada 2011, namun sepak bola Italia terbukti menjadi sekolah akhir bagi sang pemain bertahan, dan ia pindah ke Krasnodar pada 2013.
Dengan pensiunnya Zlatan Ibrahimovic setelah Piala Eropa 2016, pelatih baru Swedia Janne Anderson segera menunjuk Granqvist sebagai kapten, memberi sinyal tipe timnas Swedia yang ingin ia bangun.
"Ia berbakat, saya tidak perlu terlalu memikirkannya. Ia komunikatif, bertanggung jawab dan memiliki semangat juang yang saya sukai," kata Andersson ketika membuat pengumuman.
Granqvist sangat cocok di skuad Swedia dan tidak takut memperlihatkan emosinya. Pada beberapa kesempatan ia menangis karena gembira di lapangan ketika Swedia melaju, pertama dari pertandingan playoff melawan Italia dan kemudian ketika mereka memuncaki klasemen grup Piala Dunianya.
Kegembiraan memiliki bayi Terdapat kegembiraan lain untuk dia pada Jumat ketika istrinya Sophie melahirkan anak kedua pasangan ini, sehari sebelum pertandingan perempat final melawan Inggris.
"Sangat senang dan bangga terhadap istri saya, keduanya sehat dan baik-baik saja," tulis Granqvist di Instagram.
"Saya tidak terlalu banyak tidur semalam maka saya senang hal ini sekarang terjadi," ucapnya kepada para pewarta pada Jumat.
"Istri saya melakukan pekerjaan indah di kampung halaman. Semua berjalan lancar dan baik bayi perempuan serta istri saya kondisinya benar-benar baik." "Mendapatkan anak perempuan merupakan hal terindah yang bisa Anda dapatkan dan menjadi impian setiap pesepak bola juga untuk bermain di perempat final Piala Dunia." "Saya hanya berusaha menikmatinya dan hadir saat ini. Kami ingin melakukan yang terbaik semampu kami besok, untuk bisa mendapatkan hasil sebaik mungkin." Populer di seantero Swedia dengan julukannya "Granen," atau "pohon Fir," Granqvist tahu bahwa pertandingan selanjutnya untuk Swedia dapat menjadi laga terakhirnya di level yang sangat tinggi.
Ia telah meneken kontrak untuk kembali ke Helsingborg, yang saat ini menghuni strata kedua sepak bola Swedia, denga keluarga mudanya ketika turnamen usai.
Namun pertama-tama, ia akan berupaya menambahi babak indah dalam kariernya, yang hanya sedikit orang yang mampu membayangkannya ketika ia meninggalkan Inggris hampir sepuluh tahun silam.