Bisnis.com, BOGOR — Setelah tertinggal 1-0 dari tim nasional Korea Selatan U-23 di babak pertama, tim nasional Indonesia U-23 --dalam pertandingan uji coba di Cibinong, Bogor, Sabtu (23/6/2018)-- mampu merespons tekanan Korea Selatan dengan dua pergantian pemain dan tampil lebih menggebrak.
Bintang Garuda Stefano Lilipaly masuk menggantikan Septian David Maulana dan Osvaldo Ardiles Haay menggantikan Riko Simanjuntak. Pergantian ini langsung memberi dampak pada pertandingan. Timnas Indonesia berhasil menghasilkan sejumlah peluang.
Salah satunya adalah peluang yang terjadi pada menit ke-54. Pemain sayap Febri Hadi berhasil mendapatkan peluang emas di sisi luar kotak penalti. Sayangnya, tendangannya masih terlalu lemah dan menjadi santapan empuk bagi penjaga gawang Korea Selatan.
Tak lama kemudian, pada menit ke-57 Indonesia kembali mendapatkan peluang dari serangan balik. Kali ini umpan lambung dari sisi kiri kiri pertahanan Korea Selatan berhasil disambut oleh Alberto Goncalves. Sayangnya, sundulannya masih tak terarah dan peluangpun terbuang percuma.
Meski mulai tampil menyerang dan mendapatkan sejumlah peluang, tak berarti lini pertahanan Indonesia bebas dari gangguan para penyerang Korea Selatan. Beberapa kali Tim Negeri Ginseng berhasil mendapatkan peluang pada menit ke-64.
Melalu serangan balik cepat, pemain Korea Selatan bernomor punggung 18 Lee Keun Ho berhasil mendapatkan peluang emas di muka gawang Indonesia. Namun umpan tarik yang disodorkan gagal disambar olehnya, kedudukan tetap bertahan 1-0.
Kedua tim kian memainkan permainan terbuka hingga pertandingan berakhir. Indonesia tak mengendurkan serangan sama sekali, terbukti pada menit ke-69, pemain pengganti Osvaldo Haay mendapatkan peluang emas.
Diawali serangan yang dibangun dari di sisi kanan pertahanan Korea Selatan, Alberto Goncalves memberikan umpan matang ke area 12 pas. Bola tersebut disambut Haay dengan tendangan voley yang tak terlalu keras. Sayangnya, sepakannya tak terarah dan bola mengarah ke kanan gawang Korea Selatan.
Momen paling menegangkan terjadi pada menit ke-85 ketika Korea Selatan mendapatkan kemelut yang bisa saja berbuah gol di muka gawang Indonesia. Diawali dari kesalahan pemain belakang Indonesia, pemain Korea Selatan dengan nomor punggung 7 Na Sangho berhadapan satu lawan satu dengan kiper pengganti Awan Setho Raharjo.
Beruntung sontekan pelannya yang meluncur ke gawang Indonesia berhasil disapu bersih oleh sang kapten Hansamu Yama Pranata. Pemain ini berlari ke gawang, dan membuang bola jauh-jauh. Akibat aksi heroiknya itu, dia sempat menepi beberapa menit.
Pertandingan kian menegangkan di sisa bataw waktu tambahan selama 5 menit yang diberikan oleh wasit. Berawal dari kemelut di depan gawang Indonesia pada menit ke-91, tendangan pemain pengganti Gavin Kwan Adsit berbuah sepak pojok bagi Indonesia.
Dari sepak pojok tersbut, el capitano Hansamu Yama berhasil mengkonversi umpan menjadi gol. Sundulannya mengalir deras, merobek jala gawang Korea Selatan. Para penonton langsung bersorak merayakan gol tersebut.
Selain itu para penonton semakin keras menyanyikan yel-yel yang sekilas mirip seperti lagi Go West yang dipopulerkan oleh Pet Shop Boys di era 90-an tersebut. Selain itu, para penonton juga menyalakan lampu senter di ponsel mereka, membuat tribun penonton tampak berkilau.
Jelang akhir pertandingan, pemain Indonesia mulai mengulur waktu. Pemain pengganti Saddil Ramdani tiba-tiba saja terkapar saat Korea Selatan mendapatkan peluang dari bola mati. Dia segera diganti oleh Andy Setyo Nugroho.
Karma benar-benar terjadi, aksi yang sempat memicu emosi para pemain Korea Selatan tersebut ditutup lewat gol untuk membuat tim negeri ginseng memimpin. Peluang dari sepak pojok berhasil dilumatkan menjadi gol oleh Han Seunggyu pada menit ke-94.
Hinnga peluit panjang dibunyikan oleh wasit M. Thoriq Alkatiri tak ada gol lagi yang tecipta. Perjuangan Hansamu Yama dan kawan-kawan harus kandas dengan kekalahan tipis 2-1. Kedua tim masih memiliki peluang berjumpa di ajang Asian Games 2018 pada Agustus.