Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Argentina Vs Israel di Yerusalem, Ini Reaksi Palestina

Argentina menjadi satu-satunya kontestan putaran final Piala Dunia 2018 yang akan memainkan laga uji coba melawan Israel, yang tim nasionalnya tak diterima di Asia.
Lionel Messi dalam jersey Argentina/Reuters-Dylan Martinez
Lionel Messi dalam jersey Argentina/Reuters-Dylan Martinez

Bisnis.com, JAKARTA – Argentina menjadi satu-satunya kontestan putaran final Piala Dunia 2018 yang akan memainkan laga uji coba melawan Israel, yang tim nasionalnya tak diterima di Asia karena menekan Palestina, dan ‘mengungsi’ menjadi anggota Union of European Football Associations (UEFA).

Sebagaimana dilansir dari website resmi Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Lionel Messi dan kawan-kawan akan bertarung di Yerusalem, wilayah yang dicaplok Israel dari Palestina pada 1967, pada Minggu (10/6/2018) mulai pk. 01:30 WIB.

Menyikapi rencana tersebut, Ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina, Djibril Rajoub, meminbta pemain bintang Lionel Messi agar tidak terlibat dalam laga uji coba tersebut.

Rajoub bahkan meminta warga Palestina yang menjadi fans Messi agar membakar kostum pemain FC Barcelona tersebut apabila dia tetap bermain melawan Israel.

Pemimpin sepak bola Palestina itu telah lama memprotes Israel, yang memiliki enam tim di liga utama tetapi bermarkas di permukiman di wilayah Tepi Barat.

Menurut Rajoub, dia bahkan telah secara resmi meminta kepada Pemerintah Argentina agar Messi tidak diturunkan dalam pertandingan tersebut.

Dia juga memandang pertandingan tersebut telah menjadi alat politik. “Pemerintah Israel telah menarik laga ini ke Yerusalem untuk memberi makna politik. Messi adalah simbol perdamaian dan cinta. Kami memintanya untuk tidak berpartisipasi dalam kejahatan kependudukan itu.”

Pertandingan Israel versus Argentina akan digelar di Stadion Teddy di Yerusalem, yang diperebutkan Palestina dan Israel sebagai ibu kota. Tiket pertandingan di stadion berkapasitas 31.000 penonton itu dilaporkan telah ludes.

Israel menggerogoti wilayah Palestina sejak 1967. Perkembangan terakhir mereka memindahkan ibu kota dari Tel Aviv dan sejumlah kecil negara menandai dukungan mereka dengan pemindahan kedutaan besar mereka untuk Israel ke Yerusalem, termasuk Amerika Serikat yang menjadi sponsor utama tindakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : AFA.com, FIFA.com, & Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper