Bisnis.com, JAKARTA - Hitung mundur pelaksanaan Asian Games ke-18 tahun 2018 sudah berjalan jauh dan hari ini, Rabu (2/5/2018), tidak terasa tinggal 107 hari lagi pesta olah raga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade ini, bakal dibuka di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta pada 18 Agustus (18-08-2018), berlangsung hingga 2 September 2018.
Jakarta dan Palembang menjadi tuan rumah bagi 15.000 atlet yang berasal dari 41 negara se-Asia, setidaknya 26 Kepala Negara dan menteri senior dijadwalkan akan mengikuti upacara pembukaan.
Inilah yang ke-2 kalinya dalam sejarah penyelenggaraan pesta olah raga se-Asia ini, Indonesia menjadi tuan rumahnya setelah untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah pada Asian Games ke-4 pada tahun 1962, saat duet proklamator Soekarno dan Hatta menjadi pemimpin negeri ini.
Ketika itu, dengan berbagai keterbatasan terutama dalam hal tempat pertandingan (venue), Indonesia beruntung mencatat sukses ganda: sukses penyelenggaraan dan menempati posisi ke-2 setelah Jepang.
Setelah 56 tahun silam berlalu, keadaan Indonesia sudah semakin lebih mapan dan lebih baik dari kondisi tahun 1962. Di
sinilah tantangannya: bagaimana cara membuktikan Indonesia menjadi negara terpandang di Asia maupun dunia.
Tidak hanya dalam sukses menyelenggarakan event ini, tetapi sekaligus para atletnya membukukan prestasi mengagumkan, mengoleksi medali sebanyak-banayknya terutama medali emas, agar sebisamungkin menjadi Juara 1 atau setidaknya menyamai prestasi yang ditoreh pada Asian Games 1962.
Keinginan dan tekad mengulang sukses tersebut, mengemuka dalam sesi diskusi terbuka bertemakan "Road to 18th ASIAN Games 2018" di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Tampil sebagai pembicara antara lain Menpora Imam Nahrawi, Kapolri Tito Karnavian, Ketua INASGOC Eric Thohir, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, Staf Ahli Menhub Umar Aris.
Saat menyampaikan sambutan, Ketua Komite Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Eric Thohir mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kompak menyukseskan event sangat penting ini demi membawa nama baik bangsa dan negara ini di kancah internasional.
Asian Games adalah momen yang sangat strategis dalam melakukan National Branding dari semua aspek, dari kepribadian, visi dan misi bangsa, kekuatan dan keunggulan ekonomi, daya tarik dan pesona pariwisata serta kekayaan alam, aneka ragam kuliner hingga pada keramahtamahan penduduknya, pokoknya semua aspek kehidupannya menjadi sorotan dunia internasional selama berlangsungnya event ini.
"Event ini bukan hanya sebagai peristiwa olah raga, tetapi lebih dari itu adalah ajang menggaungkan National Branding kita sebagai negara yang besar dan akan menjadi legacy bagi generasi kita di masa-masa mendatang. Dampak ekonominya juga sangat luar biasa, dari terciptanya lapangan kerja, maraknya industri-industri terkait seperti lampu, soundsystem dan bakal mengalirnya aliran investasi dari luar," kata Eric Thohir.
Untuk itu, Eric mengajak semua komponen bangsa untuk bersatu padu menyukseskan dan sejak sekarang mulai menggaungkan branding Indonesia tuan rumah Asian Games 2018 yang sukses dalam 3 misi besar yakni Sukses Tempat Pertandingan (Venue), Sukses Penyelenggaraan, Sukses Prestasi Atlet.
"Mari beri dukungan kepada atlet-atlet kita dengan mendatangi venue-venue tempat mereka bertanding. Kami sudah menjatahkan 20% tiket free dari seluruh total tiket untuk masyarakat," katanya.
Kebulatan Tekad Atlet
Menpora Imam Nahrawi mengatakan seluruh atlet dan official Indonesia kini sedang mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya demi mengukir prestasi maksimal dengan mengumpulkan sebanyakmungkin medali, terutama medali emas, sehingga membawa nama harum bangsa di kancah dunia.
"Beberapa atlet dari berbagai cabang olah raga saat ini sedang mengikuti try out dan turnamen di sejumlah negara. Mereka bersemangat dan bertekad menyumbangkan medali. Tekad mereka itu membuat kita semakin bersemangat menyukseskan event ini dan mencetak prestasi memuaskan," katanya.
Dia menunjuk betapa seriusnya para pelatih dan official menyiapkan para atletnya, dengan secara terus menerus 24 jam memantau perkembangan para atletnya dalam mempersiapkan diri baik fisik dan mental menghadapi para pesaingnya.
"Coba ya anda bayangkan, mereka diperhatikan dengan begitu detailnya, waktu makan, minum, tidur, tempat tidur, kasur dan bantal, hingga urusan toilet. Untuk kesehatan mental, mereka didampingi oleh psikiater. Semuanya demi mengantarkan mereka meraih prestasi saat bertanding nanti," ujarnya.
Pemerintah pun telah berkomitmen memberikan penghargaan kepada atlet yang meraih medali. "Kementerian PUPR akan memberikan rumah kepada atlet peraih emas dan perak. Kementerian PANRB menjanjikan mengangkat atlet berpestasi menjadi PNS. Termasuk juga kenaikan nilai bonus sebesar 250% bagi peraih emas, dari bonus sebelumnya sebesar Rp400 juta".