Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semifinal Piala Presiden 2018, Panitia Jamin Tidak Ada Tiket Palsu

Semifinal Piala Presiden 2018, Panitia Jamin Tidak Ada Tiket Palsu
Trofi Piala Presiden dipajang di pintu tribun VVIP Stadion Utama Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor./Bisnis-Arys Aditya
Trofi Piala Presiden dipajang di pintu tribun VVIP Stadion Utama Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor./Bisnis-Arys Aditya

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua panitia penyelenggara babak semifinal Piala Presiden 2018 di Solo, Hari "Gogor" Isranto, menjamin tidak ada tiket palsu dari pihaknya. Dia mengaku pihaknya tak memiliki kewenangan untuk mencetak tiket.

"Tiket itu dari klub sendiri yang bermain, bekerja sama dengan Tiket.com. Kami tidak punya kewenangan mencetak tiket," kata Gogor seusai konferensi pers di Balai Persis Solo pada Kamis, 8 Februari 2018.

Gogor mengatakan tiket berupa gelang itu juga dilengkapi kode batang atau barcode, maka dia mengaku sangat terkejut mendengar isu adanya tiket palsu dalam pertandingan Persebaya versus PSMS Medan pada perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan, Sabtu, pekan lalu.

"Tiket palsu itu seperti apa, saya belum pernah lihat. Mana contohnya," kata Gogor dengan nada tinggi.

Seperti diketahui, isu tiket palsu mengemuka saat Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait menemui rombongan Bonek, sebutan suporter Persebaya, yang belum masuk Stadion Manahan menjelang pertandingan dimulai.

Saat itu, ada rombongan 300 Bonek yang mengaku sudah membeli tiket di stadion dan uangnya dititipkan pada seorang koordinator. Namun, tiketnya tidak kunjung diberikan. Ada pula seorang suporter yang mengaku dilarang masuk stadion karena warna tiketnya berbeda dengan warna aslinya sehingga diduga palsu.

Singkat cerita, Maruarar pun "mentraktir" tiket ekonomi senilai Rp 9 juta untuk 300 Bonek. "Pak Maruarar marah saat itu. Tapi kami yang di lapangan tahu kejadian yang sebenarnya," kata Gogor.

Dari pengalamannya menjadi panitia penyelenggara, Gogor berujar, ada beberapa modus dari suporter tertentu agar bisa masuk stadion tanpa membeli tiket. Salah satu modusnya berpura-pura terjadi gesekan dengan si koordinator.

"Suporter bilang sudah pesan tiket dan uangnya ditransfer ke koordinator. Kemudian koordinatornya mengaku tidak menerima pesanan dari suporter itu. Ditanya bukti transfernya, suporter bilangnya hilang dan lain-lain," ujar Gogor.

Selain 300 Bonek yang dibelikan tiket oleh Maruarar, Gogor mengklaim ada sekitar 2.000 Bonek yang terpaksa diizinkan masuk stadion tanpa tiket. "Secara kemanusiaan ya gimana ya, tapi secara keamanan itu berbahaya," kata Gogor.

Ditanya cara mengantisipasi kemungkinan isu tiket palsu kembali berembus menjelang pertandingan semifinal Piala Presiden 2018, antara PSMS Medan versus Persija Jakarta, pada Sabtu dan Senin pekan depan, Gogor mengaku tidak khawatir.

"Kalau pertandingan besok saya rasa lebih enjoy. Saya tahu persis dengan Jakmania. Mereka tertib membeli tiket," kata Gogor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper