Bisnis.com, JAKARTA - Thailand akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala AFF U-18 tahun ini pada Jumat (15/9/2017) petang atau 15.00 WIB di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar.
Thailand, yang menjadi runner up di Piala AFF U-18 tahun lalu setelah dibantai Australia 1-5 di final, runner up Grup A. Mereka di semifinal setelah meraup kemenangan 3-0 dari Timor Leste, 2-1 dari Laos, 1-0 dari Kamboja, 2-0 dari Singapura dan 1-1 melawan Malaysia. Indonesia adalah juara Grup B dengan menghajar Myanmar 2-1, Filipina 9-0, Brunei 8-0. Hanya kalah 0-3 dari Vietnam.
Sosok tim negeri Gajah Putih ini, terlalu dilebih-lebihkan. Thailand dianggap rajanya sepakbola Asean. Kita, Indonesia, selalu merasa kalah sebelum perang. Apalagi jika melihat statistik Indonesia melawan Thailand, di mana kita lebih banyak kalah. Meskipun, harus diakui, Egy Maulana Vikri cs, tidak kalah baiknya. Mereka hanya memiliki semangat juang yang besar. Ini yang perlu ditiru.
Tapi, secara permainan, Thailand, yang kini berambisi menjadi negara pertama yang menjuarai Piala AFF U-18 kelima kalinya, tidak terlalu istimewa. Gaya bermain Thailand, pun tidak ada yang baru. Variasi serangan, seperti dilakukan banyak tim saat ini. Diawali dari pemain sayap kiri yang bertubuh kecil dan gesit Suriya Chaisuk dan Naravit Kaosantia di kanan atau Nakin Wisetchat lalu bola dilambungkan ke kotak pinalti. Thailand tidak pernah menampilkan line up yang sama dalam setiap penampilannya.
- JADWAL SEMIFINAL PIALA AFF 2017: Indonesia vs Thailand, Prediksi, Head To Head, Line Up (Indosiar)
- JADWAL PIALA AFF 2017: Semifinal Indonesia vs Thailand, ke Final Bukan Mustahil
- JADWAL SEMIFINAL PIALA AFF 2017: Indonesia vs Thailand, Peluang Menang Ada, Syaratnya?
- HASIL PIALA AFF 2017: Gilas Brunei 8-0, Indonesia Tantang Thailand di Semifinal
Di lapangan tengah, umumnya, permainan ditumpukan kepada Yuthapichal Lertlum, Ekanit Panya, Chaiwat Weerakjphanich atau Nattawut Chootiwat. Mereka bermain seperti halnya Egy Maulana Vikri. Banyak mengandalkan skill individu saat melakukan penetrasi di kotak pinalti: Gocek lalu main satu dua sentuhan.
- HASIL PIALA AFF U-18: Tragis, Vietnam Tersingkir, Kalah 1-2 dari Myanmar
- HASIL PIALA AFF 2017: Menit Pertama, Vietnam Langsung Unggul 1-0 dari Myanmar
- HASIL PIALA AFF 2017: Seri 1-1, Malaysia Juara Grup A, Thailand Runner Up
- HASIL PIALA AFF 2017: Myanmar Gilas Filipina 7-0, Berebut Tiket Ke Semifinal Dengan Indonesia
Namun, pemain Thailand, lebih sabar dalam upaya mencetak gol. Mereka sabar dan berani memainkan bola di lapangan tengah. Ini berguna untuk menarik pemain lawan yang bertumpuk di pertahanan.
Termasuk dalam mencari posisi bebas di kotak pinalti, pemain Thailand lumayan baik. Ada saja pemain mereka, dalam kemelut di mulut gawang lawan, memperoleh posisi bebas untuk mencetak gol. Itu, mungkin, Thailand tidak terlalu produktiv dalam mencetak gol, tetapi menang.
Pemain lain yang perlu diwaspadai Kritsada Kaman. Kapten tim ini dua kali mencetak gol --ke gawang Laos dan Malaysia-- memanfaatkan tendangan bebas. Satu melalui sundulan kepala dan satu melalui kaki.
Para pemain Thailand juga rajin dalam melakukan permutasi atau berpindah posisi, dari sayap kanan ke kiri atau sebaliknya.
Rekor Pertemuan Indonesia v Thailand di AFF U-18
24 Januari 2002 |
Thailand | 3 – 1 | Indonesia |
Satid Mukkratok 8\', 77\' (pen.) |
| Boy Jati Asmara 81\' (pen.) |
Thai-Japanese Stadium, Bangkok |
5 August 2005 |
Indonesia | 1 – 2 | Thailand |
Gelora Sriwijaya Stadium, Palembang |
16 September 2013 |
Indonesia | 3 – 1 | Thailand |
Evan 15\', 76\', 90+4\' (pen.) |
| Phunklai 45+3\' |
Delta Stadium, Sidoarjo |
5 September 2014 |
Indonesia | 2 – 6 | Thailand |
Al-Qomar 40\' |
| Patiphan 34\' |
M ình National Stadium, Hà Ni |
14 September 2016 |
Indonesia | 2–3 | Thailand |
Drajad 16\' (pen.), 18\' (pen.) |
| Sittichok 34\', 46\' |
Vietnam Youth Training Centre, Hanoi |
Sisi Lemah
Sisi lemah Thailand, terletak pada dua bek sayap mereka. Terutama di sektor kiri Thailand yang diisi oleh Kittipong Sansanit dan bek sayapnya Teerapat Laohabut. Posisi ini kerap dimanfaatkan oleh banyak lawannya.
Sisi lemah Thailand, bisa dimaksimalkan Egy Maulana atau Muhammad Rifad Marasabessy. Dua pemain Indonesia ini, kerap beroperasi dari sisi kiri pertahanan lawan. Di tengah, Indonesia harus mengandalkan satu dua pemain yang memiliki kemampuan menyerang, sekaligus bertahan. Feby mungkin pilihan guna meredam gerakkan Yuthapichal, Ekanit, Cahiwat di lapangan tengah Thailand.
Egy harus lebih sabar dan kreatif. Dia pasti menjadi sorotan pemain Thailand saat Indonesia menyerang seperti yang dilakukan Vietnam. Mereka pasti akan membuat Egy tidak berfungsi maksimal. Melawan Thailand, pemain seperti Muhammad Rafli Mursalim sangat dibutuhkan untuk merusak pertahanan Thailand. Berani dan haus gol.
Thailand: 1 Kantaphat Manpati, 5 Kritsada Kaman (C), 6 Panyawat Nisangram , 9 Yuthapichai Lertlum, 10 Ekanit Panya, 11 Suriya Chaisuk, 14 Chokanan Saima-In, 15 Jaturapat Sattham, 19 Naravit Kaosantia, 20 Wudtichai Kumkeam, 21 Teerapat Laohabut.
Indonesia: 30 Muchamad Aqil Savik, 5 Nurhidayat Haji Haris, 6 Muhammad Iqbal, 7 Muhamad Luthfi Kamal Baharsyah, 10 Egy Maulana Vikri, 12 Muhammad Rifad Marasabessy, 13 Rachmat Irianto (C), 14 Feby Eka Putra, 15 Saddil Ramdani, 19 Hanis Saghara Putra, 29 Firza Andika.