Bisnis.com, JAKARTA - Pada 14 Februari 2017, Stadion Parc des Princes hiruk-pikuk. Kepala Unai Emery, pelatih yang menggantikan aurent Blanc, berdiri tegak. Wajah para pemain dan, tentu saja, Presiden Paris Saint Germain, Nasser Al-Khelaifi dari Otoritas Investassi Qatar, sumeringah. Tak habis-habis, dengan senyum, Nasser menerima ucapan selamat dari orang yang ada di sekitarnya di tribune VIP stadion. Barcelona tumbang. Dua gol Angel Di Maria serta dua gol lain dari Julian Draxler dan Edinson Cavani melicinkan jalan PSG ke perempat final Liga Champions 2016-2017.
Blaugrana , julukan Barcelona, dibuat seperti tim anak-anak. Para pemain Les Parisiens memperlihatkan keperkasaan. Di Maria, Edinson Cavani, Julian Draxler seperti menari-nari, meliak-liuk, tak terpegang. Menerabas masuk hingga ke kotak pinalti Barca.
Namun, semua runtuh. Seperti istana pasir di pantai, kedigdayaan Les Parisiens runtuh di Camp Nou, sebulan kemudian. Pada 8 Maret 2017, giliran Lionel Messi, Neymar, Iniesta, yang menari-nari, meliak-liuk di zona pertahanan PSG.
Barcelona tampil ofensif sejak menit awal pertandingan. Defisit empat gol di leg pertama menjadi pemicu utama gaya bermain ini. Di sisi lain, Luis Enrique mewujudkan tekadnya yang menegaskan niatnya untuk menciptakan keajaiban di Camp Nou
Gol cepat Luis Suarez pada menit ketiga menjadi biang keladi semua cerita sukses PSG. Plus gol kedua Barcelona yang tercipta lewat bunuh diri Layvin Kurzava.
Mimpi buruk pun dirah PSI. Terlebih setelah pada menit awal babak kedua, Neymar yang mengancaman dari sektor kiri, dijatuhkan Thomas Meunier. Wasit memberikan hadiah penalti untuk Barcelona. Messi dipercaya jadi algojo dan dengan tenang mencetak gol ketiga. Gol demi gol pun terjadi hingga secara aggregate, Barcelona menang 6-5 (6-1, 4-0).
Itulah Barcelona. Mampu keluar dari situasi terjepit. Situasi itu kini dialami kembali saat mereka akan menghadapi Real Madrid di leg kedua Piala Super Spanyol 2017 di Camp Nou, Rabu (16/8/2017) atau Kamis (17/8/2017) dini hari WIB.
Mereka harus mampu mebalikkan keadaan tertinggal 1-3. Berat memang. Bahkan, tulis Bisnis.com, jalan FC Barcelona untuk merengkuh trofi Piala Super Spanyol (Supercopa de Espana) makin terjal setelah kapten Andres Iniesta dipastikan absen dalam laga leg kedua yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (17/8/2017) di markas Real Madrid.
Dalam pertandingan leg pertama yang berlangsung di kandang sendiri, Stadion Camp Nou, pada Senin pagi WIB (14/8/2017), Barca takluk dengan skor 1-3 dari Madrid, sehingga laga leg kedua akan berat bagi skuat asuhan Ernesto Valverde Tejedor, sebab mesti menang selisih tiga gol di kandang lawan.
Kehilangan Neymar, cukup mengganggu keseimbang sektor depan Barcelona. Gerard Deulofeu yang diharapkan mampu mengisi sektor sayap kiri yang sebelumnya ditempati Neymar, belum mampu berbuat banyak. Iniesta, Luis Suarez dan Lionel Messi harus bekerja lebih ekstra.
Namun, itu bukan hal mudah. Bermain di kandang sendiri, Real Madrid kini dalam tren yang menganggumkan. Mereka mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions dan Piala Super Eropa dengan menyingkirkan Manchester United 2-1.