Bisnis.com, BANDUNG -- Suporter Persib, Bobotoh, dilarang memakai atribut selama empat pertandingan Persib ke depan. Larangan tersebut akibat ulah Bobotoh sendiri dalam laga Persib kontra Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) 22 Juli lalu.
Usai laga, dilaporkan suporter Persib melakukan pelemparan dan pemukulan terhadap pemain Persija. Selain itu, adanya pengeroyokan yang berujung kematian membuat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi terhadap suporter Persib.
Kendati demikian, manajer Persib Umuh Muchtar menyatakan, Komdis PSSI tetap memperbolehkan Bobotoh untuk datang mendukung Persib namun dengan syarat tak boleh memakai atribut.
"Bobotoh untuk sementara tidak pakai atribut. Tapi masih bisa mendukung langsung di Jalak (Stadion Si Jalak Harupat), besok," kata Umuh Muchtar, Senin (1/8).
Terdekat, Persib akan menjamu PS TNI dalam putaran kedua Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (5/8) pekan ini. Laga tersebut menjadi awal dari sanksi tanpa atribut bagi Bobotoh.
Umuh mengatakan, jika masa hukuman selesai, Bobotoh bisa kembali lagi mengenakan atributnya saat hadir ke stadion. Hukuman itu selesai setelah Persib melawan Arema FC, Sriwijaya FC dan Persegres Gresik.
"Setelah itu akan bisa mendukung lagi dengan atribut," ucapnya.
Upaya perdamaian
Di sisi lain, manajemen Persib mendukung upaya perdamaian antara Bobotoh dan The Jakmania. Bahkan, manajemen Persib siap memfasilitasi pertemuan di antara keduanya.
"Mudah-mudahan secepatnya, besok atau lusa perwakilan suporter Se-Jawa Barat akan kumpul di Bandung. Setelah itu, baru kami akan bertemu dengan Jakmania. Itikad baik dari hati ini akan sangat saya dukung," kata Umuh.
Di samping itu, Umuh juga berharap tak ada korban jiwa lagi dari pihak suporter seperti yang menimpa Bobotoh, Ricko Andrean yang menjadi korban akibat rivalitas Bobotoh-The Jak.
"Perdamaian ini dibayar mahal oleh nyawa. Jadi cukup, Ricko Andrean yang terakhir. Akan enak kalau satu tribun lah," ungkapnya.