Bisnis.com, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil turut mengomentari pengunduran diri Djajang Nurdjaman dari kursi kepelatihan Persib. Menurut dia, mundurnya Djanur merupakan suatu takdir yang tak bisa dipungkiri.
"Setiap ada awal, pasti ada akhir. Setiap ada perjumpaan, pasti ada perpisahan. Djanur pernah hadir ya pasti ada perpisahan, itu masalah waktu saja," kata pria yang biasa disapa Emil itu di Bandung, Senin (17/7).
Menurut Emil, keputusan Djanur untuk tidak lagi menjadi pelatih Persib dirasa sudah melalui segala pertimbangan yang matang. Terlebih, sebelumnya Djanur pernah mengajukan diri untuk berhenti dari kursi pelatih Maung Bandung namun saat itu ditolak oleh manajemen PT Persib Bandung Bermartabat.
"Jadi kalau sekarang kang Djajang menyatakan mundur, mungkin itu sudah waktunya dengan berbagai pertimbangan," kata Emil.
Kendati Djanur tak lagi menjadi pelatih Persib, kata Emil, Bobotoh ataupun warga Jawa Barat harus berterima kasih atas segala prestasi yang dicapainya selama ini.
"Tapi kita jangan lupa berterima kasih. Di zaman pa Djanur Persib bisa juara, khususnya di zaman saya yaitu juara ISL dan piala presiden," katanya.
Emil pun turut mengomentari formasi yang menurutnya sangat cocok diterapkan Maung Bandung. "Saya titip ke pelatih baru, formasi terbaik itu pas di GBLA saat menang 2-1 waktu mengalahkan PSM. Itu luar biasa," katanya.
Sebelumnya, Djanur secara resmi menyatakan mundur pascakekalahan 2-1 dari Mitra Kukar pada Sabtu lalu. Pengunduran diri Djanur pun telah diterima oleh manejemen PT PBB. Dengan kondisi tersebut, Persib mengangkat asisten pelatih Herrie Setyawan untuk sementara waktu.