Bisnis.com, JAKARTA - Michael Kojo Essien, mantan pemain Real Madrid, Chelsea, dan Timnas Ghana, resmi berjersey Persib Bandung pada Selasa (14/3/2017), bertepatan dengan hari ultah klub berjuluk Maung Bandung ke-84.
Kehadiran gelandang 34 tahun yang dua kali meraih gelar juara Liga Primer Inggris bersama Chelsea ini diharapkan dapat menjaga tradisi juara Persib terutama dalam mempertahankan gelar juara kompetisi tertinggi Indonesia.
Harapan itu tentu saja sangat layak diapungkan. Essien merupakan pemain luar biasa yang pernah bermain di Indonesia dalam sejarah panjang sepak bola negeri ini. Sangat boleh jadi, selama ini hanya dua orang yang lebih hebat dari Essien yang pernah merambah sepak bola Indonesia.
Yang pertama, Mario Kempes, mantan penyerang Timnas Argentina yang membawa negaranya juara Piala Dunia 1978. Yang kedua Josef Masopust, mantan gelandang Timnas Cekoslowakia yang mencetak gol satu-satunya bagi negaranya saat kalah 1-3 di final Piala Dunia 1962 di Santiago, Chile.
Kempes pernah merumput sebagai pemain dan pelatih untuk klub Indonesia Pelita Jaya. Top skor Piala Dunia 1978 itu menjadi pemain Pelita Jaya pada 1993-1994 dan kemudian menjadi pelatih pada 1995-1996.
Sementara itu, Masopust, yang selain membawa negaranya menjadi runner-up Piala Dunia 1962 juga mengantar timnasnya sebagai peringkat ketiga Piala Eropa 1960 di Prancis, pernah melatih tim Olimpiade Indonesia pada 1988 hingga 1991.
Satu nama lagi yang layak diapungkan karena kehebatannya ialah pelatih Timnas Indonesia saat ini, Luis Milla. Milla pernah memperkuat tiga tim kondang Spanyol yakni FC Barcelona, Real Madrid, dan Valencia. Bersama Madrid dan Barca, Milla masuk tim juara Divisi Primer La Liga.
Namun, catatan prestasinya itu layak disebut setara saja—tidak lebih—dengan Essien, karena bersama Barca prestasi tertingginya ialah juara Cup Winners Cup 1989, yang saat itu hanya kompetisi level kedua antarklub Eropa, sedangkan bersama Valencia menjadi runner up Liga Champions 2000 dan 2001.
Catatan prestasi Essien pun luar biasa. Bersama Olympique Lyonnais dia menjadi juara Ligue 1 Prancis pada 2004 dan 2005 serta juara Piala Liga Prancis (Trophee des Champions) pada 2003 dan 2004.
Bersama Chelsea, Essien meraih gelar juara Liga Champions Eropa 2012 (ini yang tidak dimiliki Milla), kemudian dua gelar Liga Primer pada 2006 dan 2010, empat trofi Piala FA pada 2007, 2009, 2010, dan 2012, satu Piala Liga pada 2007, dan Community Shiel (Piala Super Inggris) 2009.
Essien juga meraih sejumlah penghargaan individual, dan ini pula yang tidak dimiliki Milla. Essien terpilih sebagai pemain terbaik 2005 pilihan Persatuan Pesepak Bola Profesional Prancis (UNFP), pemain terbaik Afrika 2006 versis BBC, pemain terbaik Ghana 2008, pencetak gol terbaik Chelsea 2006-2007 dan 2008-2009, pemain Chelsea terbaik 2007, anggota tim terbaik Liga Prancis 2003 dan 2005, serta masuk skuat tim terbaik Afrika sepanjang masa.