Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fans Baru Membeludak, Leicester Kehabisan Jersey

Dalam perjalanannya menguasai pucuk Liga Primer Inggris, Leicester City mendapat penggemar baru dari seluruh dunia.
Bendera Leicester City/lcfc.com
Bendera Leicester City/lcfc.com

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam perjalanannya menguasai pucuk Liga Primer Inggris, Leicester City mendapat penggemar baru dari seluruh dunia.

Para fans tersebut ingin jersey tim, sayangnya, mereka tidak beruntung.

Tak siap akan popularitas dadakannya, the Fox telah kehabisan jersey untuk para fans.

Toko resmi klub di Stadion King Power di Leicester menjual stok terakhirnya bulan lalu – bahkan jersey yang terpasang di manikin pun telah dilucuti.

Hal yang sama terjadi di Thailand, negara asal sang pemilik, di mana dukungan untuk Leicester – tim yang belum pernah memenangkan gelar papan atas selama 132 tahun, terus mencatatkan pertumbuhan penggemar baru di tiap kemenangan.

Dalam website tim, aparel yang tersedia dari seragam musim ini tinggal sepasang kaus kaki biru.

Seorang juru bicara tim mengatakan, musim ini penjualan replika kit telah memecahkan semua rekor, dengan permintaan yang luar biasa berbanding dengan ketersediaan terbatas menuju akhir musim.

Sementara, Puma SE, pembuat jersey tim, menolak untuk berkomentar.

Kehilangan Peluang

Andy Anson, Direktur Eksekutif Kitbag Ltd., yang menjalankan toko online dari beberapa tim sepak bola top dunia, termasuk Manchester United dan Real Madrid, mengatakan Leicester mungkin saja kehilangan peluang sebesar 1 juta pound atau senilai US$1,5 juta dari lonjakan permintaan tersebut.

Anson mengatakan, tim biasanya membeli stok merchandise untuk satu tahun sebelum musim dimulai. Leicester, yang hampir saja tidak bisa bertahan di Liga Primer musim lalu, tidak mengantisipasi menjadi Cinderella dunia.

“Mereka membeli dengan jumlah yang setara dengan ekspektasi akan berada di papan bawah lagi.  Tidak ada yang dapat menyangka ini bisa terjadi,” kata Anson, Selasa (26/4/2016).

Dibanding dengan uang dari TV, penjualan merchandise hanya menyumbang sebagian kecil dari pendapatan untuk klub kecil di Liga Primer.

Berdasarkan catatan tim, Musim lalu, Leicester mendapatkan 104 juta pound, di mana 2,4 juta berasal dari penjualan jersey.

Para pengecer independen  pun, kehabisan jersey ‘wajib punya’ tersebut yang dipatok sekitar 45 pound. JC Sports, pengecer jersey Leicester yang dikenal untuk koleksi seragam kandang, juga kehabisan setiap jersey kecuali untuk versi bayi dari seragam alternatif tim yang berwarna hitam.

Ashok Chatwani, pemilik toko, mengatakan, hingga stok habis sekitar lima minggu lalu, tokonya sudah menjual sekitar 3.000 kaos – 20% lebih banyak dari yang dijual satu musim penuh, musim lalu.

“Omset kami naik tiga kali lipat atau mungkin empat kali lebih banyak dari tahun lalu. Kami pasti akan berinvestasi untuk toko yang lebih besar,” katanya.

Pesanan

Pesanan tidak hanya datang dari warga setempat. Tokonya mengekspor kaos – dengan yang paling popular adalah dengan nama punggung Jamie Vardy dan Riyad Mahrez – bahkan ke negara-negara yang cukup jauh seperti China, Australia, Malaysia, Indonesia, dan Thailand.

“Semua orang mendukung mereka sekarang,” kata Chatwani.

Bahkan, petinggi Liga Primer juga kesulitan untuk mendapatkan jersey tersebut. Menjelang laga akhir pekan ini, seragam dari Leicester menjadi yang terakhir dari 20 seragam lainnya untuk ditampilkan.

Adapun, jersey untuk musim dipan diperkirakan akan dirilis pada 7 Mei mendatang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Nancy Junita
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper