Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Newcastle United Steve McClaren mulai menghadapi ancaman pemecatan setelah anak asuhnya digasak tim promosi Bournemouth di kandang sendiri, Stadion St. James Park, dengan skor 1-3 pada Sabtu malam WIB (5/3/2016).
Kekalahan itu menempatkan The Magpes di posisi nomor dua dari bawah dalam susunan klasemen sementara, hanya lebih baik ketimbang penghuni dasar klasemen Aston Villa. Itu merupakan kekalahan ketiga beruntun yang diderita Newcastle.
Usulan pemecatan dilontarkan oleh mantan pemilik klub Newcastle, Sir John Hall. Dia menamakan pemecatan itu sebagai operasi penyelamatan. “Anda memerlukan perubahan,” kata Hall kepada BBC.
“Steve tidak bisa memanfaatkan tim. Oleh karena itu, anda perlu seseorang lainnya untuk bisa memaksimalkan pemain,” ungkap pebisnis properti berusia 83 tahun itu, yang menjual sahamnya di Newcastle United kepada Mike Ashley pada 2007.
McClaren, 54 tahun sebenarnya bukan pelatih sembarangan. Dia pernah menjadi pelatih Timnas Inggris. Dia menggantikan John Carver akhir musim lalu. Sementara Carver sendiri menggantikan peran Alan Pardew yang memilih meninggalkan Newcastle demi menangani Crystal Palace sejak 2 Januari 2015.
Carver sebenarnya menginginkan dia terus menjadi pelatih Newcastle setelah mampu membawa klub tersebut bertahan di Liga Primer. Namun manajemen memilih untuk mendatangkan McClaren yang ternyata berujung pada kesengsaraan di zona degradasi dengan hanya menangguk enam kemenangan sepanjang Liga Primer musim ini.
Sebenarnya, harapan Jonjo Shelvey dan kawan-kawan untuk tetap bertahan di Liga Primer bisa disebut masih terbuka cukup lebar. Dengan koleksi nilai 24, Newcastle hanya terpaut satu angka di belakang Sunderland yang menghuni posisi ke-17 atau satu setrip saja di atas zona degradasi.
Perjuangan terdekat Newcastle untuk bertahan di Liga Primer ialah menghadapi tuan rumah Leicester City, yang sedang berada di puncak klasemen sementara, yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa (15/3/2016) pk. 03:00 WIB.