Bisnis.com, JAKARTA - Masa paceklik persebakbolaan nasional tidak sampai memupus daya tarik Arema Cronus sehingga masih ada saja investor yang bersedia menjadi sponsor utama klub berjuluk Singo Edan itu.
Buktinya, menjelang laga pembuka turnamen Piala Jenderal Sudirman pada Selasa, 10 November 2015, atau bertepatan dengan Pahlawan, Arema mendapat tiga sponsor utama.
Uniknya, salah satu sponsor utama Arema Cronus adalah PT Multistrada Arah Sarana (Masa), produsen ban merek Achilles-Corsa. Logo Corsa pun menggusur logo Anker Sport Foundation yang telah menjadi salah satu sponsor utama Arema Cronus sejak 2011 dan kontrak kerja sama Arema-Anker berakhir pada Oktober lalu. Dua sponsor utama lagi bernama Hotel Ijen Suites dan produk minuman merek Mogu Mogu.
Presiden Direktur PT Masa Achilles-Corsa, Pieter Tanuri, mengatakan, basis suporter yang besar dan fanatisme Aremania terhadap klubnya yang menjadi salah satu alasan Corsa berani mensponsori Arema hingga tiga tahun ke depan.
“Kerja sama ini adalah kerja sama tiga tahun di muka. Baru setelah tiga tahun akan ada review. Ini baru tahap awal. Yang jelas tidak menutup kemungkinan bisa perpanjangan kontrak,” kata Pieter dalam jumpa pers di Hotel Ijen Suites, Senin, 9 November 2015.
Selain alasan tersebut, kerja sama dengan Arema juga dipengaruhi pendapat para penjual ban saat ia mengunjungi Malang untuk menonton pertandingan turnamen Piala Presiden antara tuan rumah Arema melawan Bali United Pusam, klub yang dimiliki Pieter. Mereka menyarankan Pieter untuk menjadi sponsor Arema bila ingin penjualan ban Corsa meningkat.
Saran tersebut dituruti Pieter dengan menjumpai manajemen Arema Cronus sampai kemudian kedua pihak menandatangani kontrak kerja sama. Sebelum mensponsori Arema, Corsa-Achilles lebih dulu mensponsori Bali United dan Persib Bandung.
“Saya menyesal tidak datang ke Malang lima tahun lalu untuk menjadi sponsor. Potensi sepak bola sebagai industri sangat besar. Manchester pun bisa jadi kota yang hidup karena sepakbola,” kata Pieter.
Menurut Pieter, penjualan ban di kota klub yang disponsori Corsa meningkat pesat. Di Jawa Barat, penjualan ban meroket dari 15 ribu jadi 40 ribu ban per bulan. Penjualan ban Corsa di Bali meningkat dari 10 ribu jadi 25 ribu per bulan setelah sepuluh bulan Corsa mensponsori Bali United
“Penjualan ban Corsa di Malang sendiri hanya 1.000 per bulan. Para penjual ban di Malang tak mau jual ban Corsa. Tapi, begitu tahu Corsa jadi sponsor Arema, mereka antusias dan mengambil spanduk promosi Corsa untuk penjualan ban,” kata Pieter, pengusaha yang sempat mengikuti pelatihan manajemen sepak bola di Manchester United.
Setelah mensponsori Arema, Corsa tak kan meninggalkan Bali United dan Persib Bandung. Ia tidak memedulikan jumlah klub yang disponsori Corsa. Sebaliknya, Pieter menyarankan para pemangku kepentingan sepak bola nasional untuk belajar pada Jepang dan Korea Selatan. Banyak klub sepak bola di Jepang dan Korea yang meningkat prestasinya berkat dukungan para pengusaha.
“Kalau saya meninggalkan Bali United dan Persib, lalu hanya fokus Arema, sepak bola kita enggak maju-maju. Saya belajar dari Korea dan Jepang yang minimal punya delapan klub dengan dukungan pengusaha-pengusaha. Strata kompetisi mereka naik. Kalau Cuma sponsorin satu, sepak bola sulit maju,” ujar dia, seraya menolak mengungkapkan nilai kontrak tersebut.
Senada dengan Pieter, Ketua Eksekutif Arema Cronus Iwan Budianto juga enggan mengungkap nilai nominal kontrak yang diberikan Corsa kepada Arema. Iwan menyebut nilai kontrak Arema dengan Mogu Mogu memang lebih kecil dari nilai kontrak Arema dengan Corsa, tapi nilai kontraknya cukup buat membiayai Arema.
“Kami tekan kontrak kerja sama dengan Corsa untuk jangka panjang. Kesediaan Corsa menjadi salah satu sponsor utama kami menjadi semangat baru bagi kami, terlebih di saat belum kondusifnya persepakbolaan kita saat ini,” kata Iwan.
Nilai kontrak kerja sama selama tiga tahun antara Arema dengan Corsa ditaksir berjumlah Rp 10 miliar.