Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberi sejumlah catatan dan evaluasi terkait dengan penyelenggaraan turnamen Piala Presiden 2015 kepada Mahaka Sport selaku promotor turnamen sepak bola tersebut.
Menurut siaran pers situs resmi PSSI, induk organisasi sepak bola Indonesia yang tengah dibekukan itu menyatakan Mahaka tidak berkomitmen menjalankan beberapa kesepakatan dengan PSSI sebelumnya, terutama terkait dengan pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015-2016.
"Kami memberi beberapa catatan kepada Mahaka. Catatan ini penting sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi kita semua, khususnya bagi kebijakan PSSI ke depan," kata Sekjen PSSI Azwan Karim.
Beberapa catatan yang diberikan PSSI yaitu, pertama, pada awalnya Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan akan menggelar turnamen Piala Presiden dengan peserta klub-klub dari ISL, namun tidak mendapat respons dari klub. Kemudian muncul promotor Mahaka Sport sebagai penyelenggara.
PSSI kemudian memberi rekomendasi kepada promotor untuk mengubah nama turnamen menjadi Piala Indonesia Satu sehingga klub-klub ISL anggota PSSI bersedia mengikuti turnamen.
Kedua, ungkap Azwan, terdapat kesepakatan antara PSSI dan Mahaka yang diwakili Ketua Steering Commitee Piala Presiden Maruarar Sirait. Pertemuan itu bertujuan mengembalikan nama turnamen menjadi Piala Presiden.
Ara juga meminta agar PSSI menugaskan perangkat pertandingan dari ISL di turnamen tersebut guna menjaga kualitas turnamen.
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti setuju dengan kesepakatan tersebut catatan bahwa Piala Presiden dijadikan event pramusim untuk kemudian dilanjutkan dengan kompetisi ISL musim 2015-2016 pada akhir November 2015.
"Ara menyanggupi dan berkomitmen membantu perizinan ISL di Kepolisian. Tetapi ternyata ISL tetap tidak boleh dijalankan oleh Menpora dengan alasan PSSI dibekukan," kata Azwan.
Ketiga, CEO Mahaka Sport Hasani Abdulgani juga sempat meminta kepada PSSI agar dapat menggunakan perangkat pertandingan yang digunakan di kompetisi ISL.
"Hasani menemui kami di PSSI. Saat itu meminta agar PSSI menugaskan perangkat pertandingan yang digunakan di ISL demi menjaga kualitas turnamen. Sebab, bila perangkatnya bukan dari ISL, Hasani menyatakan dirinya akan membatalkan turnamen itu, karena pasti tidak berkualitas dan tidak layak jual," ungkap Azwan.
Namun, menurut pihak PSSI, terdapat klaim dari Menpora bahwa Piala Presiden sukses terselenggara tanpa keterlibatan PSSI.
"Atas beberapa catatan tersebut, PSSI akan memberi masukan kepada Komite Eksekutif PSSI untuk membuat catatan khusus kepada Mahaka Sport," kata Azwan.