Bisnis.com, JAKARTA - Produsen perlengkapan olahraga Adidas menyerukan Federation Internationale de Football Association (FIFA) agar menegakkan standar kepatuhan yang transparan selepas enam orang pejabat organisasi tersebut ditangkap dengan dugaan korupsi.
“Adidas berkomitmen penuh untuk menciptakan budaya yang mempromosikan standar tertinggi soal etika dan kepatuhan dan kami mengharapkan hal yang sama dari mitra kami,” demikian pernyataan perusahaan Jerman itu, yang menjalin kerja sama dengan FIFA sejak 1950-an, pada Rabu (27/5/2015).
Kelompok bisnis tersebut menambahkan, “Setelah berita hari ini (tentang penangkapan enam pejabat FIFA, maka kami hanya bisa mendorong FIFA untuk terus membangun dan mengikuti standar kepatuhan yang transparan dalam segala sesuatu yang mereka lakukan.”
Sebelumnya, Adidas bersama dengan sponsor FIFA lainnya yakni Sony, Visa, dan Coca-Cola Juni tahun lalu telah meminta agar badan sepak bola internasional itu menangani secara menyeluruh adanya kasus suap yang terkait dengan penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Perusahaan itu juga menyatakan bahwa saat ini muncul debat publik yang negatif tentang FIFA yang tidak baik untuk perkembangan sepak bola, pun tidak baik untuk FIFA dan perusahaan-perusahaan yang menjadi mitranya.
Adidas, yang menyepakati kerja sama sebagai sponsor FIFA hingga 2030, mengungkapkan bahwa sebagai merek sepak bola terkemuka, akan meneruskan dukungannya untuk permainan di semua level. Tetapi tidak ada perincian mengenai pernyataan tersebut.