Bisnis.com, JAKARTA - Penundaan keberlakuan SK Menpora yang membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memungkinkan induk olahraga bola se-Indonesia itu untuk menggelar turnamen pramusim.
"Turnamen pramusim harus lanjut, itulah kegiatan core business PSSI. Core business PSSI adalah kompetisi sepak bola," kata Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan selepas sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Timur pada Senin (25/5/2015).
Dengan ditundanya SK Menpora nomor 01307, dia juga berharap kepolisian memberi izin keramaian untuk menggelar pertandingan. "Sudah tidak ada SK itu, dalam hal ini mestinya kepolisian sebagai agen negara yang netral harus memberi izin, karena ada kepentingan yang besar dalam turnamen pramusim."
Aristo mengatakan akan menyampaikan informasi mengenai hasil putusan sela kepada manajemen PSSI dan PT Liga Indonesia untuk membahas kelanjutan turnamen pramusim.
Dia juga menjelaskan PSSI menginginkan turnamen tersebut dilangsungkan secepatnya. "Secepatnya, secepatnya harus dilanjutkan," katanya menegaskan.
Majelis hakim PTUN menetapkan untuk menunda keberlakuan SK Menpora nomor 01307 terkait pembekuan PSSI dikarenakan demi keberlangsungan sepak bola Indonesia. Penundaan SK Menpora tersebut berlaku hingga putusan akhir gugatan tersebut.
Sementara dalam waktu yang hampir bersamaan Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Menpora Imam Nahrawi untuk merevisi SK terkait pembekuan PSSI.
"Tadi dalam pertemuan disepakati sepak bola nasional harus tetap jalan, tetap berkompetisi dengan baik. Tentu untuk itu, maka PSSI harus aktif lagi. Setelah (SK) itu direvisi, maka otomatis sudah diizinkan dan selesai itu persoalan," kata Kalla di Istana Wapres Jakarta.
Wapres memanggil Menpora beserta perwakilan PSSI dan Komite Olahraga Indonesia (KOI) untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi hingga menyebabkan pemberian sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terhadap kegiatan sepak bola nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
