Prediksi Manchester City vs QPR, Head to Head dan Klasemen Liga Inggris

Bisnis.com, JAKARTA - Queens Park Rangers akan main mati-matian saat bertemu Manchester City di stadion Etihad, Sabtu (9/5/2015) agar lepas dari jerat degrdasi. Meski susah, namun usaha Charlie Austin cs patut diwaspadai oleh pelatih City, Manuel Pellegrini jika tidak ingin terpeleset di kandang sendiri.

Sergio Aguero sendiri akan main untuk menjaga posisi mereka di peringkat dua klasemen Liga Inggris. Posisi ini penting karena berhadiah tiket langsung ke Liga Champions. Saat ini, tiket tersebut diperebutkan oleh City, Arsenal dan Manchester United.

Berikut Head to Head dan Prediksi Manchester City vs QPR.

Rekor head-to-head

Man City biasanya menikmati laga ini di Barclays Premier League, dengan memenangkan tujuh laga dari 13 pertemuan, dan empat dari enam pertemuan di kandang sendiri, dan sisanya terbagi antara Maine Road dan Etihad Stadium.

Satu-satunya kemenangan QPR di Manchester terjadi di kandang lama City, sebagaimana Les Ferdinand menghasilkan gol ganda diantara gol Danny Dichio, dan menjamin kemenangan 3-2 pada hari terakhir musim 1994-1995. Kedua belah pihak setelah itu terdegradasi di musim depan, yang berarti mereka tidak bertemu lagi di liga utama sampai musim 2011/12. Sejak saat itu, tiga kemenangan beruntun yang dicetak City telah diikuti oleh hasil imbang back-to-back di Loftus Road.

Head-to-head BPL

Pertemuan historis, 13 Mei 2012

City yang menyambut QPR pada hari terakhir di musim 2011/12 perlu mengimbangi hasil yang ditorehkan saingannya Manchester United kontra Sunderland untuk dapat meraih gelar pertama mereka di Barclays Premier League, sementara Rangers akan aman dari degradasi selama Bolton Wanderers gagal menangatasi Stoke City.

VIDEO: Laga akhir musim 2011/12

Dengan United yang unggul di Wearside melalui gol dari Wayne Rooney, full-back City Pablo Zabaleta memecah kebuntuan setelah 39 menit bermain, untuk memicu aksi pertama dari sore yang luar biasa di Etihad.

Bolton unggul 2-1 sebelum babak kedua di Britannia Stadium, berarti QPR mungkin memang ditakdirkan untuk turun kasta, namun skuad QPR asuhan Mark Hughes membalas skor, membuat tim City yang pernah ditanganinya diambang kekecewaan. Djibril Cisse memanfaatkan kesalahan Joleon Lescott untuk menyamakan kedudukan bagi QPR, dan meskipun gelandang Rangers Joey Barton di usir keluar lapangan, Rangers berhasil memimpin melalui sundulan Jamie Mackie di menit ke-66.

Papan skor tetap 2-1 bagi tim tamu hingga memasuki lima menit tambahan waktu, ketika pemain pengganti Edin Dzeko menyundul tendangan sudut David Silva untuk menyamakan kedudukan City. Gol itu ternyata masih belum cukup untuk meraih gelar, namun Sergio Aguero sukses mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola dengan penyelesaian dingin dan memastikan timnya meraih kemenangan 3-2 yang tak terduga sekaligus mahkota juara Barclays Premier League.

Para pemain United terjungkal di kandang Sunderland sebagaimana para pendukung City larut dalam sorakan sendiri untuk mendukung para pahlawan mereka. Para fans QPR pun kemudian menghargai suasana meriah saat City kembali unggul setelah Stoke berjuang untuk menyamakan kedudukan 2-2 atas Bolton dan memastikan tim London barat tersebut tetap bertahan di liga.

Bermain bagi kedua klub

Joey Barton sempat menjadi pemain favorit di kalangan fans tim biru kota Manchester. Pemain gelandang tersebut merupakan pemain hasil binaan klub City, dimana ia pertama kali membuat terobosannya ke tim utama pada tahun 2003. Secara keseluruhan Barton telah mengantongi 130 laga Barclays Premier League bagi City dan satu kali membela timnas Inggris sebelum bergabung dengan klub Newcastle United pada tahun 2007. Dia kemudian bergabung dengan QPR hanya sampai tahun 2012, bersama dengan para lulusan akademi City seperti Nedum Onuoha dan Shaun Wright-Phillips. Setelah setahun dipinjamkan ke klub Perancis Marseille, tak lama setelah itu Barton kembali ke tanah Inggris dan mengenakan ban kapten di klub barunya Reading.

Richard Dunne adalah kapten yang cukup populer selama sebagian besar karirnya bersama Manchester City yang lamanya hampir satu dekade. Bek berdarah Irlandia itu mencatatkan 253 laga Barclays Premier League di City dan membentuk salah satu tandem bek paling tangguh bersama Sylvain Distin. Pada musim lalu, pemain berumur 35 tahun itu berhasil mengangkat kembali QPR ke kasta tertinggi di Inggris, setelah sebelumnya sempat mengalami musim yang sukses bersama dengan klub Aston Villa. Adapun pemain lain yang juga sempat bermain bagi kedua klub adalah: Tal Ben Haim (Man City 9 penampilan BPL; QPR 3 penampilan) dan Trevor Sinclair (Man City 82 penampilan; QPR 102 penampilan).

Apa yang dipertaruhkan?

Sebuah kemenangan bagi Hull City, Leicester City, Newcastle United dan Aston Villa pada hari Sabtu, sudah dapat dipastikan akan menggeser QPR dari liga utama, bahkan sebelum mereka kick-off di Etihad Stadium, di mana dengan sebuah kekalahan pada hari Minggu sama saja akan mendamparkan mereka kembali ke liga Championship terlepas dari hasil yang diperoleh tim lain.

Jarak selisih gol antara City dan Liverpool yang berada di urutan ke lima sangat besar, bila dicermati dari segi matematis City memang sudah dipastikan akan berada di empat besar. Kendati demikian, sang manajer Manuel Pellegrini akan bertekad untuk tetap menjaga kemenangan keempat berturut-turut agar dapat terus menempel ketat Arsenal, menyusul pertempuran untuk tempat kedua dalam klasemen, dan juga demi menghindari kemungkinan finis di urutan keempat yang mana berarti mereka masih harus menjalani laga play-off, untuk bisa mengamankan tiket ke Liga Champions UEFA.

Klasemen Liga Inggris:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel