Bisnis.com, MEDAN - Manajemen PSMS Medan mencoret tiga calon pemain dari skuat tim itu, yang sebelumnya dinyatakan telah lolos seleksi, dengan alasan yang berbeda.
Pelatih PSMS Medan Edy Syahputra mengatakan tindakan yang dilakukan terhadap ketiga pemain tersebut sesuai dengan kebijakan yang dilakukan manajemen setelah melakukan musyawarah dengan tim pelatih.
Ketiga pemain yang dicoret tersebut yakni Juanda Priyatna, Afan Lubis, dan Affandi Lubis.
Untuk Junada, pihaknya menilai dia tidak disiplin, karena pemain yang diplot untuk pemain depan itu, sebelumnya minta izin untuk istirahat pascaseleksi.
Pihak manajemen juga telah memberikan izin untuk istirahat demi menjaga kondisi tubuhnya dan selanjutnya dapat mengikuti pemusatan latihan.
Namun, ternyata Juanda bukan istirahat, tetapi mengikuti turnamen Inalum Cup memperkuat salah satu tim.
Perilaku Juanda ini dinilai tidak disiplin,karena tanpa izin tim pelatih secara diam-diam mempermekuat tim lain di Inalum Cup, padahal ia telah menandatangani kontrak dengan PSMS.
"PSMS butuh pemain yang benar-benar memiliki disiplin, bukan pemain secara diam-diam mempekuat tim lain dalam mengikuti turnamen," katanya.
Untuk kasus Afan Lubis dan Affandi Lubis, tambah dia, kedua pemain ini merupakan pemain satu paket. Masalah kontrak pemain tergantung Afan Lubis dengan pihak manajemen, Jika Afan menolak kontrak maka Affandi juga menolaknya.
Keduanya telah diberikan tenggang waktu untuk kesesuaian kontrak dengan manajemen dan sesuai dengan kesepakatan, keduanya rencananya akan melakukan penandatanganan kontrak pada Senin (2/3). Namun sampai ditunggu pukul 21.00 WIB di sekretariat PSMS Kebun Bunga Medan, Afan tidak datang.
Atas sikap Afan tersebut, manajemen dan tim pelatih melakukan musyawarah dan mengambil keputusan mencoret nama kedua pemain yang dianggap tidak loyal kepada PSMS.
Untuk pengganti tiga pemain yang dicoret, dalam sepekan ini tim pelatih segera menggantikan posisi mereka dengan pemain yang lebih baik lagi dan memiliki disiplin. " PSMS fokus mempersiapkan tim untuk menghadapi Divisi Utama. Pemain tidak disiplin dan tidak loyal dapat merusak tim."