Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Twitter, FA Hukum Rio Ferdinand

Mantan kapten Inggris Rio Ferdinand seharusnya lebih tahu bagaimana bersikap di Twitter, kata FA pada Rabu (5/11/2014) ketika mereka menjelaskan mengapa pihaknya secara kontroversial menskors bek QPR itu untuk tiga pertandingan.
Twitter Rio Ferdinand./@rioferdy5
Twitter Rio Ferdinand./@rioferdy5

Bisnis.com, LONDON - Mantan kapten Inggris Rio Ferdinand "seharusnya lebih tahu" bagaimana bersikap di Twitter, kata FA pada Rabu (5/11/2014) ketika mereka menjelaskan mengapa pihaknya secara kontroversial menskors bek QPR itu untuk tiga pertandingan.

Bulan lalu FA juga mendenda Ferdinand sebesar 25.000 pound, akibat ia membalas cuitan dari pengguna Twitter lainnya dengan menggunakan kata 'sket,' istilah slang untuk perempuan yang terlalu mudah memilih laki-laki sebagai pasangan.

"Dengan hampir enam juta pengikut, Tuan Ferdinand jelas merupakan pengguna Twitter yang berpengalaman dan ia seharusnya lebih tahu cara untuk merespon dibanding yang ia lakukan."

"Dikatakan atas namanya sendiri  ia merupakan salah satu sosok atlet dengan profil tertinggi di Twitter dan ia, tanpa ragu, merupakan teladan bagi banyak orang, tidak diragukan lagi di seluruh dunia. Tanggung jawabnya lebih besar daripada banyak orang lain."

"Sayangnya tidak ada pengakuan formal atau langsung, dan jelas tidak ada tanda penyesalan." Pelatih QPR Harry Redknapp, yang pertama kali bekerja dengan Ferdinand yang kala itu masih muda di West Ham, sebelumnya memuji bek tengah Inggris itu sebagai "sosok papan atas." Ferdinand (35) juga mendapat dukungan dari rekan setimnya, Joey Barton, yang mengatakan skors dan denda itu berlebihan.

"Hukuman (dalam kasus Ferdinand) tidak cocok dengan masalah kriminal dalam opini saya," kata Barton melalui Twitter, yang dikutip AFP/Antara.

"(Skors) tiga pertandingan merupakan tindakan yang berlebihan. (John) Terry hanya mendapat (skors) empat pertandingan untuk pelecehan rasial?" "(Skors) tiga pertandingan dan (denda) 25.000 pound untuk cuitan? Ayolah.".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper